liputan24.com |
Posted: 22 Apr 2011 09:32 PM PDT Siapa bilang salad bebas dari yang lemak dan kolesterol? Coba saja perhatikan dulu salad yang Anda makan dalam menu makan siang kali ini. Apakah sudah benar-benar sehat sepenuhnya? Tidak sedikit orang yang menolak makan siang karena takut gemuk, alih-alih memilih salad sebagai gantinya. Tapi benarkah salad bisa menggantikan menu makan siang? Dan apakah salad benar-benar sehat untuk dikonsumsi? Berikut ini terdapat 6 mitos seputar salad yang perlu dicek kebenarannya. 1. "Ah, cuma salad!" Banyak yang lebih memilih salad sebagai pengganti makan siang bahkan pengganti makan malam. Alasannya selalu saja "Ini kan cuma salad", padahal kalau dihitung total dalam seporsi salad bisa mengandung 490 kalori dan 41 gram lemak yang berasal dari saus, potongan beef bacon, potongan ayam, dan tambahan isi lainnya. 2. Saus Salad 'Fatfree' Saus atau salad dressing sepertinya terlihat ringan, namun jangan terkecoh dengan embel-embel 'fat free' yang kerap kali dijumpai bila kita membeli saus salad. Pastikan selalu saus salad yang Anda gunakan tidak mengandung gula berlebih agar penyerapan nutrisi dari sayur ataupun buah bekerja sempurna. 3. Lettuce Kalau aragula dan lettuce jadi 'superhero' dalam salad, justru sebaliknya. Lettuce hanyalah sayuran pelengkap salad, berbeda dengan bayam ataupun sayuran hijau lainnya. Jika Anda masih menggunakan lettuce dalam salad, pilihlah lettuce merah karena kandungan betakaroten nya jauh lebih tinggi. 4. Hijau Lebih Baik Tidak sedikit yang mengatakan kalau sayuran hijau lebih baik, padahal sebenarnya sayuran dengan warna bermacam-macam cenderung mengandung betakaroten yang tinggi. Jadi pastikan salad yang Anda makan terdiri dari berbagai macam sayuran dengan warna yang cerah. Tidak hanya manfaatnya yang terasa, mata pun termanjakan dari warnanya. 5. Beef Bacon Menghindari beef bacon dalam salad karena dianggap sebagai sumber lemak? Coba buang pemahaman seperti itu. Karena potongan beef bacon yang dimasukkan ke dalam salad jauh lebih sedikit kandungan lemaknya jika dibandingkan saat Anda menambahkan keju ataupun saus mayones ke dalam salad. 6. Salad Organik Lebih Sehat Banyak yang menduga kalau salad yang berasal dari bahan organik selalu lebih sehat. Meskipun bahan-bahan yang organik memang memiliki peran untuk kesehatan, namun untuk urusan salad kesegaran justru yang memiliki peranan. Sayur dan buah yang dipetik tanpa langsung digunakan kandungan nutrisinya akan berkurang. Inilah sebabnya mengapa kesegaran lebih diutamakan dalam membuat salad. Salad adalah suatu istilah yang luas dipergunakan bagi persiapan jenis-jenis makanan yang merupakan campuran dari potongan-potongan bahan-bahan makanan siap santap. Suatu salad dapat disajikan dingin-dingin (setelah didinginkan terlebih dahulu dalam lemari pendingin) atau disajikan dalam temperatur ruang, dan dapat juga menjadi isi dari roti sandwich. Walaupun dapat dibuat atau terdiri dari bahan daging matang atau telur (rebus atau goreng), umumnya jenis makanan ini terdiri dari setidaknya satu jenis sayuran mentah (lalapan) atau buah-buahan, umumnya digunakan selada. Seringkali salad disajikan dengan saus (dressing) tertentu. Dapat dikatakan bahwa salad merupakan versi barat dari jenis makanan seperti gado-gado, lotek, karedok, ketoprak ataupun pecel. _detikfood/wikipedia This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Posted: 22 Apr 2011 09:26 PM PDT Di zaman orde baru pernah ada rencana membuat film "Nyoman jadi presiden", ternyata tidak lolos sensor. Ketika itu, jangankan manusia beneran, judul film pun tidak boleh ada kata menjadi presiden. Sekarang berubah terbalik. Siapa saja boleh jadi presiden. Ini membawa implikasi ke mana-mana, termasuk membuat anak kecil di Bali bernama Nyoman berfantasi menjadi presiden. Demikian kuat fantasinya, sampai-sampai semua kegiatan dilakukan sambil membayangkan dirinya jadi presiden. Hubungan antara fantasi dan mimpi memang belum seluruhnya terang, namun Nyoman di suatu malam bermimpi menjadi presiden. Berpidato dan dilantik jadi presiden. Sebagaimana tradisi Timur umumnya, Nyoman juga diajari tetua untuk berdoa di saat-saat penting. Untuk itulah, dalam mimpi menjadi presiden, Nyoman berdoa: "Kapan saja berjumpa orang, akan kupandang diriku yang paling hina. Dan jauh di kedalaman batin, akan kutempatkan orang lain di tempat yang paling mulya". Setelah melantumkan doa ini, Nyoman merenung sejenak, heran tidak mengerti dari mana datangnya inspirasi doa. Rasanya ia muncul spontan, bukan hafalan. Dan seperti doanya belum lengkap, lagi-lagi bibirnya bergerak di luar kesadaran: "Bila ada yang datang dengan sikap bermusuhan, membawa pedang amarah, api dendam, biarlah ia hadir seperti permata yang amat sulit ditemukan. Karena hanya melalui bara api dendam serta pedang amarah musuhlah bisa lahir bayi-bayi kesabaran dan kebijaksanaan". Setelah selesai berdoa, tiba-tiba Nyoman teringat dengan praktek guru yoga. Melalui sujud dan bakti kepada guru, maka segala kegelapan keraguan berubah menjadi cahaya terang pengertian dan bimbingan. Maka ia pun melakukan guru yoga dalam mimpi. Merendah itu indah Di Barat lengkap dengan sejarah budayanya yang panjang, manusia diajarkan untuk percaya diri. Kualitas seseorang amat ditentukan oleh seberapa tinggi percaya dirinya. Perhatikan mereka yang berhasil menjadi presiden di AS sebagai contoh. Jangankan ketika benar, tatkala salah pun masih berbicara dengan penuh percaya diri. Dan ini tentu layak dihormati sebagai salah satu cara bertumbuh. Di Timur lain lagi. Kendati sudah mulai ditinggalkan, bahkan dicurigai menjadi biang keladi banyak keterbelakangan, tetua mengajarkan: "Merendahlah, dan engkau akan diagungkan". Perlambang yang kerap dikutip adalah padi di sawah, semakin berisi padinya maka ia semakin merunduk. Simbol lain adalah bambu. Tatkala muda bambu bertumbuh lurus ke atas, namun begitu dewasa ia merunduk rendah hati. Inilah junjungan tetua di Timur. Seorang siswa pernah masuk ke daerah pedalaman di Dieng Jawa Tengah. Di tengah penelitian, tiba-tiba ia dipanggil seorang tetua di tempat itu yang berjanggut panjang, mengenakan peci. Sambil berbisik tetua ini berpesan: "0rang bijaksana seyogyanya berada di atas dualitas. Bukan dipermainkan dualitas (bersahabat dengan yang memuji, bermusuhan dengan yang mencaci), namun dengan sabar merangkul semuanya". Dan tugas merangkul ini, lebih mudah dilakukan bila merendah. Bagi sebagian anak muda, merendah itu musibah. Namun bagi tetua yang kaya rasa sekaligus kaya makna, merendah itu indah. Persahabatan, kebahagiaan, ketenangan, keheningan itulah buah kehidupan yang suka merendah. Disamping itu, dalam batin yang sudah bertumbuh dewasa, ia melihat kalau kita sesungguhnya adalah daun-daun di pohon yang sama, bintang-bintang di langit yang sama. Setiap pelayanan yang diberikan ke pihak lain, akan balik ke diri ini sebagai pelayanan. Inilah melampaui dualitas. Itu sebabnya semua manusia di jalan ini mengabdikan hidupnya untuk pelayanan. Ada yang melayani orang-orang sekarat seperti Bunda Theresa. Ada yang menyelamatkan korban perang seperti Thich Nhat Hanh. Ada yang menghabiskan waktunya dengan memerangi kemiskinan seperti Mohammad Yunus. Tentu lebih indah lagi, bila tugas-tugas pelayanan ini dilakukan tatkala seseorang masih duduk di kursi kekuasaan. Dalam bahasa tetua, kekuasaan adalah terbukanya gerbang pelayanan, bukanlah kesempatan untuk melakukan pembalasan. Lahirnya bayi kebijaksanaan Tidak mudah memang. Terutama karena zaman penuh guncangan. Namun tetua berpesan, kesulitan ada tidak untuk membuat kita tumbang, namun kesempatan untuk menunjukkan kekokohan. Seperti sebuah pepatah tua: "Bad weather makes good timber". Cuaca buruk menyisakan kayu-kayu kokoh. Begitulah pohon-pohon kebijaksanaan memperlihatkan dirinya. Sehingga memberi pelajaran, api amarah, pedang dendam lawan memang bisa mematikan. Namun dalam kelenturan air, api maupun pedang sama-sama tidak berdaya. Api tidak bisa membakar air, pedang tidak berdaya memotong air. Kelenturan air kerap digunakan simbul kebijaksanaan. Air berjalan dari hulu yang jauh, namun sampai di samudera. Dan satu-satunya kekuatan yang membuat air bisa melewati semua penghalang, karena sifatnya yang lentur. Dan berbicara kelenturan, lagi-lagi harus kembali ke ladang pelayanan. Karena memang itulah hakekat kepemimpinan. Kesehatan, pendidikan, kemiskinan, keterbelakangan adalah ruang-ruang publik yang lapar pelayanan. Kesehatan memang bermakna lebih luas dari sekadar berobat gratis, namun juga melibatkan pendidikan. Dulunya, sebagian lebih penyakit disebabkan karena salah makan. Sekarang (sebagaimana dikemukakan banyak peneliti), sebagian besar penyakit bersumber pada salah pikiran. Pikiran inilah yang lebih layak untuk disehatkan. Menambah daftar larangan untuk menyehatkan pikiran masyarakat hanya akan memperpanjang guncangan-guncangan. Namun memulai langkah-langkah keteladanan yang lurus, jujur, bersih, jernih lebih membantu dalam hal ini. Lee Kuan Yew adalah seorang guru. Tahun pertama diteriaki, tahun kedua dimaki, tahun ketiga dilempari api, namun karena lurus, jujur dan konsisten, semua teriakan kemudian berhenti. Makanya ada yang menulis The Inner Science of Transformation: aspiration, habituation, commitment, consistency. Niat itu langkah awal. Membiasakan diri agar niat menjadi kenyataan, itu langkah kedua. Membuat komitmen agar tetap berjalan lurus tanpa bisa ditawar, itu hal berikutnya. Namun konsistensi kemudian mengibarkan bendera perubahan. Ah, maafkanlah mimpi. Meminjam Sigmund Freud dalam The Interpretation of Dream, mimpi bagi kebanyakan orang memang bunga tidur. Namun tidak sedikit para Sufi dan Yogi yang menggunakan mimpi sebagai medium penting untuk terhubung ke alam lebih tinggi. Makanya di Timur dikenal praktek dream yoga. Tentang Gede Prama_Sebagaimana pulau Bali yang mengukir banyak keindahan, Gede Prama juga mengukir banyak karya tentang keindahan kehidupan. Di desa Tajun Bali Utara, sejak kecil ia terbiasa terbimbing dengan "bercakap-cakap" bersama alam. Ini kemudian diperkaya oleh berkah bea siswa yang pernah membawanya belajar ke Lancaster Inggris serta Fontainebleau Perancis. Berkah pekerjaan pernah membawanya bekerja di perusahaan Jepang serta memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan, tatkala umurnya baru 38 tahun. Ketekunannya sebagai konsultan membuatnya pernah menjadi konsultan manajemen di perusahaan televisi RCTI, perusahaan taksi Blue Bird dll. Panggilan tugasnya sebagai pembicara publik membuatnya pernah berbicara di berbagai forum (National, International) serta diundang World Bank, Unilever Global, IBM, Microsoft, Citibank dll sebagai narasumber. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Jennifer Bachdim , Bawa Krupuk Sampai ke Jerman Posted: 22 Apr 2011 09:23 PM PDT Seiring dengan suksesnya Irfan Bachdim membawa Indonesia ke final AFF Suzuki 2010, sosok Jennifer Jasmin Kurniawan pun ikut terangkat. Orang mulai bertanya-tanya siapa sebenarnya perempuan yang lebih dikenal dengan nama Jennifer Bachdim ini.Setelah hanya berbincang-bincang lewat online, akhirnya KapanLagi.com diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Jennifer. Di sela-sela jadwalnya yang cukup padat dengan interview media selama kunjungannya di Indonesia, dengan ramah Jennifer langsung menyambut kedatangan KapanLagi.com di Photo Lounge, Jl. Tanjung Duren Utara V no. 244, Jakarta Barat, Rabu (05/01) sekitar pukul 6 sore.
Tinggal jauh dari Indonesia, tidak membuat Jennifer lupa akan Indonesia. Malah perempuan cantik ini tidak bisa lepas dari krupuk dan membawanya hingga ke Jerman, bahkan ia juga bisa memasak Bakmi Goreng. Jennifer pun mengaku bukan tipe orang yang sering ke club-club party untuk menghabiskan waktu.
Baca Juga:Justin Bieber Bicara "Terima Kasih" || Sora Aoi: Saya Pensiun ||Menginap , Justin Bieber Dirahasiakan || Jelang Konser Bieber sumber:SelebOnline.com |
You are subscribed to email updates from liputan24.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar