Selasa, 27 Desember 2011

chantika.com

chantika.com


Gothia, Tren Model Rambut 2012 Lengkap dengan 11 Pilihan Gaya

Posted: 27 Dec 2011 03:07 AM PST

- Setiap perempuan memiliki karakter, kebutuhan juga selera berbeda dalam berpenampilan. Termasuk dalam pilihan gaya rambutnya. Untuk itulah, Irwan Team Hairdesign mencipta koleksi tata rambut terbarunya, dengan 12 pilihan gaya potongan dan penataan rambut berbeda.

Adalah remaja perempuan dari 80 negara yang berkumpul dalam pembukaan Gothia Cup 2011 di Swedia sebagai sumber inspirasinya. Irwan Team Hairdesign mencipta tren rambut terinspirasi keragaman gaya anak muda dari berbagai negara di ajang turnamen olahraga tingkat dunia ini. Perempuan yang tampil cantik alami, bebas dan riang melahirkan ide tata rambut tren 2012.

Tampil dengan gaya rambut menyegarkan boleh jadi bukan kali pertama dihadirkan. Namun, koleksi tata rambut yang menyediakan lebih banyak pilihan potongan dan kreasi pewarnaan rambut, menjadi pembeda utama tren rambut Gothia dari Irwan Team Hairdesign ini.

Irwan Rovani, pendiri Irwan Team Hairdesign mengatakan, setiap perempuan dapat tampil lebih muda dengan bentuk guntingan yang disesuaikan bentuk wajah. Penampilan yang segar dan muda dari gaya rambut tak hanya mengandalkan bentuk potongan, tapi juga tipe guntingan.

“Tipe guntingan layer pendek di bagian belakang, dan bagian frame wajah lebih panjang dapat dijadikan solusi untuk memberikan efek natural dan face lifting,” jelas Irwan dalam siaran persnya.

Selain gaya guntingan rambut, penampilan ala Gothia juga dapat diaplikasikan pada perempuan berbeda selera melalui pewarnaan. Irwan menjelaskan, penampilan berkesan muda dapat dihasilkan dari pewarnaan rambut dengan pemilihan warna dasar. “Pilih warna dasar, satu atau dua tingkat lebih muda dari warna rambut asli. Berikan sentuhan highlight ringan warna keemasan atau kecoklatan, untuk memberikan tampilan lebih chic dan stylish,” jelasnya.

Anda dapat memilih gaya potongan dan penataan untuk rambut pendek hingga panjang, sesuai selera, karakter, juga gaya hidup, dari 12 koleksi Gothia kreasi Irwan Team Hairdesign:

1. Angelic Fairy
Gaya guntingan pixie short cup ini cocok untuk tampilan yang lebih dinamis. Kesan muda dan stylish didapatkan dari paduan warna kecoklatan dengan highlight ringan.

2. Dazzling Fairy
Tata rambut messy ini dapat diaplikasikan pada gaya potongan Angelic Fairy. Hanya dengan bantuan styling wax dan finger style, tampilan rambut Anda lebih bervolume.

3. Flaming Lady
Anda masih setia dengan potongan rambut panjang? Koleksi ini bisa menjadi pilihannya. Gaya rambut Flaming Lady cocok untuk perempuan berambut panjang dengan tekstur rambut tidak terlalu bervolume. Jika suka dengan penampilan berefek dramatis, berikan sentuhan warna rambut kemerahan.

4. Red Princess
Rambut panjang dengan guntingan high layers ini dapat dengan mudah ditata dengan gaya keriting yang ringan.

5. Exotic Fairy

Kali ini, Irwan Team Hairdesign berkreasi dengan rambut potongan pendek yang tetap menampilkan sisi girly tapi funky. Kesan ini tak hanya muncul dari model potongan rambut, namun juga dari pewarnaan. Aplikasi warna keperakan dengan efek shade pink di setiap helai rambut menghasilkan penampilan yang cantik eksotik.

6. Blooming Rose

Potongan rambut pendek berkesan rapi tapi dinamis ini menjadi rekomendasi Irwan Team Hairdesign untuk perempuan dengan percaya diri tinggi. Gaya guntingan dan pewarnaan rambut dengan teknik unik berwarna kemerahan juga membuat penampilan dan gaya rambut ini menarik perhatian. Jadi, jangan heran jika banyak sorot mata tertuju pada Anda.

7. Immortal Star
Potongan rambut medium ini terbilang simpel namun istimewa. Teknik pewarnaan dan potongan rambut memberikan penampilan total yang berbeda bak bintang ternama. Sentuhan highlight warna ungu dan biru dengan ambience gelap, memberikan gaya rambut unik untuk mereka yang berani tampil beda.

8. The Lady
Potongan rambut medium cenderung panjang ini menonjolkan kesan elegan dari layer dengan sentuhan highlight. Paduan warna berani yang diaplikasikan memberikan kesan hangat.

9. The Lunar
Model rambut bob juga bakal digemari 2012 nanti. Potongan bob yang simpel dengan sentuhan warna keemasan memberikan penampilan chic dan stylish.

10. Classic Fairy
Potongan bob dengan penataan bervolume memberikan nuansa menyenangkan dan menyegarkan pada gaya rambut pendek cenderung medium ini.

11. Queen of Gothia
Perempuan yang ingin tampil elegan dengan guntingan minimalis untuk rambut panjang dapat memilih gaya ini. Gradasi warna coklat yang unik memberikan kesan dramatis.

12. Snow Fairy
Model potongan rambut panjang dapat ditata ala Snow Fairy untuk memberikan kesan glamor pada guntingan simpel

Gaya : Angelic Fairy, Dazzling Fairy, Classic Fairy

Gaya : Exotic Fairy dan Blooming Rose

 

Gaya : The Lady, Immortal Star, The Lunar.

 

Gaya : Queen of Gothia, Flamming Lady, Snow Fairy.

Tren & Tantangan Berbisnis Kuliner

Posted: 27 Dec 2011 02:51 AM PST

- Bisnis kuliner merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak digandrungi para pengusaha, terutama para perempuan yang berwirausaha. Menurut data dari program Wanita Wirausaha, diadakan majalah wanita ternama, dari 7.000 wanita wirausaha yang terjaring secara nasional, bisnis kuliner berada di urutan kedua (19 persen) setelah fashion (35 persen).

Bisnis kuliner kian marak lantaran memiliki ‘lahan’ yang cukup potensial dan kreatif dalam pengelolaannya. Berbagai kreasi makanan mulai dari yang unik sampai ekstrem digemari pecinta kuliner Indonesia, termasuk dari segmen makanan tradisional.

Tren
Kepada Kompas Female, di Jakarta, pengusaha Kafi Kurnia, mengatakan dunia kuliner Indonesia terbagi menjadi dua kubu yaitu kubu holistik yang memilih makanan yang sehat, dan kubu lainnya yang lebih memilih makanan mewah, ekstrem atau mencari sensasi kenikmatan kuliner yang berbeda.

Sementara menurut pakar kuliner Sisca Soewitomo, dari hasil pengamatannya beberapa bulan terakhir, para pelaku bisnis yang bermain di lahan kuliner tradisional dan juga makanan cepat saji masih akan mendominasi pada 2012.

“Beberapa bulan terakhir ini, semakin banyak usaha franchise makanan tradisional seperti ayam, bebek, dan lainnya. Ini sebabkan karena citarasanya yang cocok dengan keinginan masyarakat Indonesia seperti sambel, sayur asem, dan lainnya,” jelas Sisca kepada Wartawan melalui hubungan telepon belum lama ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Kafe dan restoran Indonesia (Apkrindo), Stevan Lie punya pandangan lain. Menurutnya, bisnis kuliner ke depan memiliki kecenderungan untuk menawarkan makanan segar yang dimasak langsung dari toko penjual bahan makanan.

“Kecenderungannya, orang akan memilih bahan makanan yang fresh untuk dimasak sesuai selera, termasuk dimasak langsung di toko yang menjual bahan makanan segar tersebut,” jelas Stevan Lie, kepada Kompas Female di Jakarta beberapa waktu lalu.

Tantangan
Apapun pilihan menu makanan yang disajikan, dan siapa pun sasaran kafe atau restoran, Stevan mengatakan bisnis kuliner punya tantangan tersendiri. Pilihan makanan di Indonesia memang sangat kaya, baik dari segi jumlah maupun citarasanya. Namun jika bicara kualitas, masih perlu kerja keras dari kalangan pebisnis kuliner, termasuk asosiasi untuk memberikan edukasi terutama mengenai food safety.

Tak adanya standarisasi food safety menjadi kendala untuk mengukur sejauhmana kualitas kafe dan restoran secara keseluruhan. Bicara food safety, kata Stevan, bukan hanya kualitas makanan, namun juga penyajian, cara mengolah masakan, pelayanan, tingkat kebersihan, hingga bahan baku.

“Ada grup pasar khusus yang lebih mementingkan kualitas dan pelayanan saat makan di kafe atau restoran. Ada juga yang memilih makanan dengan harga murah,” jelas Stevan.

Umumnya, pemain lama di bisnis kuliner cenderung menyasar dua segmen, yakni kalangan menengah atas yang merupakan grup pasar khusus (niche market) atau pecinta kuliner yang lebih mempertimbangkan harga saat membeli makanan.

Menurut Stevan, adalah tugas asosiasi untuk merespons minimnya pengetahuan juga penerapan food safety ini di kalangan pebisnis kuliner. Juga menjadi tugas asosiasi untuk menggalakkan pentingnya food safety termasuk standarisasi kafe dan restoran.

Jika dibandingkan Singapura, Indonesia masih ketinggalan mengenai strandarisasi food safety di kafe dan restoran, katanya. Padahal standarisasi food safety juga penting bagi pelanggan, terutama mereka yang ingin menerapkan gaya hidup sehat. Standarisasi food safety penting untuk menghindari berbagai risiko seperti kasus keracunan makanan di restoran karena pengolahan makanan yang tak sesuai standar, kata Stevan.

Grade untuk restoran di Singapura diberikan oleh pemerintahnya. Di Indonesia, Apkrindo masih mempersiapkan mengenai standarisasi ini. Membutuhkan waktu panjang untuk bisa memiliki standarisasi seperti ini, apalagi dengan sistem grading,” ungkapnya.

Stevan mengatakan, masih butuh waktu untuk membangun kepercayaan di kalangan pebisnis kuliner itu sendiri, untuk menciptakan standarisasi makanan dan minuman sebagai produk dari kafe atau restorannya. Karenanya, keterlibatan pemilik kafe dan restoran dalam asosiasi dibutuhkan untuk menciptakan industri kuliner yang lebih berkualitas di kemudian hari, agar Indonesia dapat menjadi destinasi wisata kuliner berkualitas.

Apkrindo memiliki kepengurusan yang kuat di Jakarta dan Surabaya. “Di Jakarta ada 30 merek yang tergabung di asosiasi, dan ada beberapa merek yang memiliki lebih dari satu restoran atau kafe. Sedangkan di Surabaya, ada lebih dari 100 merek yang bergabung di asosiasi,” jelas Stevan.

Ia menambahkan, untuk menjadi anggota Aprkrindo, dikenai biaya iuran Rp 3 juta per tahun. “Dana ini dimanfaatkan untuk kepentingan anggota dan wadah edukasi di kalangan pebisnis kuliner, salah satunya training kafe dan restoran, terutama mengenai standarisasi terkait food safety,” jelasnya.

Kiat

Meski bisnis kuliner menggiurkan, lantaran pasar yang luas selain memang karena makanan adalah kebutuhan utama, Anda tetap perlu memahami berbagai seluk beluk kuliner. Utamanya lagi, Anda juga perlu passion dalam menjalankan bisnis kafe atau restoran.

“Menjalankan bisnis restoran butuh passion, bukan sekadar mengandalkan manajer dan chef. Pemilik restoran juga perlu aktif melakukan quality control, dan hal ini hanya dapat dilakukan jika pemilik restoran memiliki passion di bisnis tersebut. Untuk terjun ke bisnis restoran harus tahu kesulitan. Banyak pendatang baru yang menganggap mudah berbisnis makanan dan minuman, menyerahkan pada manajer dan chef. Biasanya yang seperti ini umur restorannya takkan bertahan lama,” tandas Stevan.

Sementara Sisca menyarankan, pelaku bisnis kuliner sebaiknya lebih memerhatikan pemilihan lokasi dan kenyamanan restoran. “Pemilihan lokasi penting, selain juga kondisi rumah makan atau restoran yang nyaman dan harga murah namun enak,” tambahnya.

Fenomena yang berkembang belakangan juga perlu dicermati, terutama bagi pebisnis kuliner yang menyasar kalangan anak muda. “Anak muda sekarang ini lebih suka duduk-duduk di minimarket yang nyaman, ber-AC, sambil ngopi atau sekedar ngemil. Lokasi yang nyaman dan harga murah ini bisa jadi daya tarik untuk konsumen,” lanjutnya.

Tertarik mengembangkan bisnis ke dunia kuliner? Lagi-lagi, jangan sekadar latah, pastikan Anda memiliki hasrat besar mengembangkan kuliner, jika ingin mendulang sukses di bisnis makanan minuman di Indonesia.

Paula Patton Bermain Cemerlang di Mission Impossible: Ghost Protocol

Posted: 27 Dec 2011 02:40 AM PST

JAKARTA,  — Aktris cantik Paula Patton (36) bermain sebagai agen dengan kemampuan mengesankan di film Mission Impossible: Ghost Protocol. Patton berperan sebagai agen Jane Carter, sebuah peran yang memaksanya mengasah keahlian di bidang seni bela diri, capoeira, kick boxing, dan menggunakan senjata, sebelum memerankan karakter Jane.

Aku banyak melakukan adegan fisik, menembak dan berkelahi

"Aku banyak melakukan adegan fisik, menembak dan berkelahi," tutur Patton. Sebagai upaya mempromosikan film tersebut, Patton bahkan rela difoto seksi untuk sejumlah majalah.

Aktris yang menikah dengan penyanyi peraih Grammy Award, Robin Thicke (34), ini baru melahirkan anak pertamanya, Julian Fuego, April 2010.

"Aku benar-benar latihan keras, terutama karena aku baru melahirkan anakku lima bulan lalu. Jadi bisa Anda lihat, aku tidak berada dalam kondisi tubuh terbaik," tambah Patton yang juga main di film Hitch dan Deja Vu.

Menurut dia, bekerja sama dengan Tom Cruise—yang di film itu mengulang perannya sebagai agen IMF, Ethan Hunt—merupakan pengalaman menakjubkan.

"Ini adalah saat yang kamu inginkan sebagai seorang aktris. Dia sangat pemurah karena rela berbagi perhatian dengan aktor lain dan membuat aktor lain ikut dikenal," ujar aktris kelahiran California, Amerika Serikat, ini

Selasa, 13 Desember 2011

chantika.com

chantika.com


Kulit Coklat Baru Menjadi Trend Selebriti

Posted: 13 Dec 2011 06:06 AM PST

- Cantik itu berkulit putih. Begitulah "edukasi" dari industri kecantikan di Indonesia. Namun belakangan, sebagian perempuan urban malah berusaha menggelapkan warna kulitnya. Sebuah pertarungan gagasan tentang cantik?

Untuk memperoleh warna kulit coklat itu, ada beragam cara tanning atau penggelapan warna kulit, mulai dari berjemur atau beraktivitas luar ruang, menggunakan tanning oil, spray, hingga menyelusup ke dalam mesin kapsul tanning bed. Ini seperti dilakukan Tania Nordina (21), perempuan Jakarta. Rabu (7/12/2011) pukul 12.00, Tania tiba di Lifespa Fitness di bilangan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Gadis berkulit kuning langsat itu terjadwal untuk menjalani tanning dengan mesin tanning bed.

Tanning bed menyerupai mesin yang digunakan Jake Sully (Sam Worthington) dalam film Avatar untuk mentransformasi diri menjadi avatar di Pandora. Di bagian dalam tanning bed, di seluruh permukaan sisi atas dan bawah terpasang semacam lampu neon yang memancarkan sinar ultraviolet dalam spektrum menyerupai sinar matahari.

Setelah menanggalkan pakaian dan memasang pelindung mata, Tania menyelusup ke tanning bed berdaya 6.800 watt lalu membiarkan sekujur tubuhnya "terpanggang" selama 20 menit. "Entah kenapa, belakangan di Jakarta, peminat tanning dengan mesin memang bertambah, pria ataupun perempuan. Padahal, kami tak pernah beriklan. Dibandingkan dengan berjemur di bawah matahari, dengan tanning bed warna coklatnya lebih rata," kata Anita (42) dari Lifespa.

Tatang, juga dari Lifespa, mengungkapkan, semula tanning bed tersebut sejak 2006 disediakan untuk kalangan ekspatriat, anggota pusat kebugaran di Lifespa. Namun, belakangan peminatnya justru didominasi orang Indonesia.

Seusai tanning, Tania tampil baru. Kulitnya kini berwarna coklat berkilau. Pipinya bersemu jingga tanpa pulasan blush on. "Mulai suka tanning begini dua tahun lalu, sejak sekolah di Monaco. Ternyata tanning bikin warna kulit tambah bagus. Sun-kissed look. Kadang aku tanning dengan mesin. Lebih sering berjemur dan pakai losion," kata Tania, yang tak punya keturunan blasteran.

Dengan alasan kesehatan, Khairiyyah Sari (35), konsultan penampilan dan etiket, memilih tanning secara alami dengan berjemur. Untuk meraih intensitas warna coklat-jingga keemasan, Sari mengoleskan tanning oil atau tanning lotion di sekujur tubuhnya. Tanning lotion atau oil serta make-up bernuansa tan kini kian mudah diperoleh di sejumlah toko perlengkapan kecantikan di Jakarta. "Hasilnya jadi lebih bersinar, coklat oranye keemasan, bukan coklat dekil," kata Sari, yang berdarah Sunda-Jawa dan aslinya berkulit kuning langsat.

Rajin berjemur juga dijalani Nadine Alexandra Dewi Ames (20), mantan Puteri Indonesia 2010. Sebelum berangkat ke ajang Miss Universe 2011, Nadine menggelapkan kulitnya dengan berjemur di tepi kolam renang di berbagai hotel serta mengoleskan tanning lotion. Padahal, warna kulit asli gadis berdarah Jawa dan Inggris ini sebenarnya sudah cenderung sawo matang, tetapi dia justru ingin lebih gelap. "Sun-kissed look terlihat segar, sehat," ujar Nadine.

Mega Angkasa dari Yayasan Puteri Indonesia mengungkapkan, sejak tahun lalu, atas saran konsultan asal Amerika Serikat, Puteri Indonesia yang dikirim ke ajang Miss Universe memang diimbau untuk tampil dengan kulit kecoklatan. Dalam ajang itu, persepsi dunia Barat tentang cantik memang mendominasi. Perempuan yang dianggap cantik justru berkulit tan. Ini seperti tersurat dalam lagu bossa nova dari Astrud Gilberto, "The Girl from Ipanema". …Tall and tan and young and lovely, the girl from Ipanema goes walking….

Pertarungan
Menurut Tommy F Awuy, pengajar Filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, persepsi kecantikan perempuan senantiasa terus bertarung dalam pendefinisian. Entah itu definisi versi kultur dominan yang cenderung patriarki, versi industri, hingga agama. Pada era konsumsi, industri kecantikan dengan kekuatan modalnya terus bergerilya menguatkan definisi cantik versinya hingga masyarakat kompak mengidap beauty industrial complex. Tommy menambahkan, hal itu terjadi ketika definisi cantik versi industri diterima kuat sebagai realitas. Jika tak mengikutinya, perempuan dianggap terlempar dari kategori cantik.

Ketika sebagian perempuan urban "paranoid" menjadi gelap kulitnya akibat terpapar sinar matahari, segelintir lainnya justru tak ragu memeluk matahari. Agni Pratistha (23), Denada (33), dan Nadine Chandrawinata (27), adalah sebagian selebriti Indonesia yang gemar bermandi sinar matahari. "Aku doyan beraktivitas di luar, embracing the sun. Enak, hangat. Kulit tambah hitam enggak apa," ujar Denada, yang seperti Nadine juga gemar menyelam di laut.

Tommy berpandangan, persepsi berkulit putih lebih unggul boleh jadi berhubungan dengan paham evolusi. "Yang berkulit putih dianggap berevolusi dengan baik, membentuk tulang, daging, dan kulit yang sempurna, sedangkan yang hitam tidak. Industri kecantikan mengacu pemikiran seperti itu, tercermin dari iklan pemutih yang menunjukkan proses "evolusi" dari kulit hitam jadi putih," ujar Tommy.

Agni Pratistha tak terjebak dalam "doktrin" itu. Gadis ini sedang gandrung olahraga lari di luar ruang. Agni sengaja membiarkan dirinya berlari tanpa topi atau baju tertutup. Kulitnya yang semula putih jadi menggelap.

Pilihan sikap memang bisa saja mencerminkan perlawanan, seperti tersirat dari ucapan gadis muda belia ini. "Persepsi kecantikan yang dihubungkan dengan warna kulit putih sudah enggak relevan," kata pelaku tanning, Tania Nordina.

Rabu, 07 Desember 2011

pulauartis.com

pulauartis.com


Victoria Beckham British Fashion Awards (BFA)

Posted: 07 Dec 2011 03:00 AM PST

Datang ke British Fashion Awards (BFA) 2011 di London, Inggris, Senin (28/11/2011), perancang fashion Inggris, Victoria Beckham, tampil seperti sosok Morticia Addams, yang mirip vampir.

Melenggang di The Savoy Hotel and Theatre, tempat BFA 2011 digelar, Victoria mengenakan gaun halter-neck yang berwarna hitam dan menyapu lantai. Ia melengkapi gaun yang memperlihatkan punggungnya itu dengan sepatu hitam berhak tinggi. Rias wajahnya gothic–dengan eye liner tebal. Rambutnya ditarik ke belakang dan disanggul kecil. Ia jadi seperti sosok Morticia Addams, yang mirip vampir, dalam cerita fiktif The Addams Family, karya kartunis Charles Addams, yang dijadikan film seri televisi dan film layar lebar.

Victoriayang terbang dari Los Angeles, California, Amerika Serikat, dengan putri kecilnya, Harperhadir pada BFA 2011 ditemani oleh orangtuanya, Jacqueline dan Anthony Adams. Victoria meraih penghargaan Designer Brand of The Year, mengalahkan Burberry, Stella McCartney, dan Tom Ford. Mantan personel grup vokal Spice Girls ini juga masuk nominasi kategori Red Carpet Award, tetapi kalah dari Stella McCartney.

Sumber :
mirror.co.uk

Selasa, 06 Desember 2011

chantika.com

chantika.com


Jaga Gula Darah,Tampil Awet Muda

Posted: 06 Dec 2011 05:14 AM PST

Menjaga kesehatan tubuh memiliki dampak holistik. Bukan sekadar mencegah dari berbagai risiko penyakit, namun juga dapat merawat penampilan dan kecantikan. Tampil awet muda menjadi dambaan banyak orang. Anda pun dapat tampil awet muda asalkan disiplin mengontrol dan menjaga kadar gula darah.

Studi terkini yang dilakukan Leiden University Medical Centre bersama Unilever Research & Development, untuk kali pertama, menemukan adanya hubungan antara kadar gula darah pada manusia dan facial age (usia wajah).

Kadar gula darah tinggi yang diderita dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan wajah seseorang nampak lebih tua dari usianya. Setiap kenaikan kadar gula darah, seseorang akan terlihat lebih tua lima bulan.

Tes kadar gula darah (tanpa puasa) yang dilakukan pada 600 laki-laki dan perempuan di Belanja menjadi sampelnya. Setelah melakukan tes darah, para responden ini kemudian difoto. Lalu, sekitar 60 pengamat diminta memberikan perkiraan atas usia para responden ini berdasarkan foto tersebut. Usia yang sebenarnya kemudian dibandingkan dengan hasil pengamatan tadi.

Hasilnya, studi ini menemukan bahwa orang berusia antara 50- 70 tahun dengan kadar gula tinggi kelihatan lebih tua dibandingkan orang yang berusia sama namun memiliki kadar gula darah lebih rendah.

David Gunn, Ilmuwan Senior di laboratorium R&D Unilever di Colworth Science Park mengatakan, "Ini kali pertama dibuktikan adanya hubungan antara kadar gula darah dan penuaan wajah. Sudah banyak riset yang membuktikan bahwa kadar gula darah yang terus menerus tinggi adalah tidak baik untuk kesehatan. Dan studi ini membuktikan bahwa hal tersebut ternyata juga membuat orang tidak kelihatan awet muda.”

Meski begitu, tambah Gunn, masih dibutuhkan riset lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab penuaan akibat tingginya kadar gula darah.

Gaya hidup sehat

Mengontrol kesehatan fisik, termasuk kadar gula darah, sudah seharusnya dilakukan setiap orang untuk menghindari berbagai penyakit. Apalagi seiring bertambahnya usia, berbagai faktor terkait kesehatan pun perlu lebih diwaspadai.

Studi yang diterbitkan di AGE ini lahir dari inisiatif Netherlands Consortium for Healthy Ageing yang bertujuan memahami bagaimana kesehatan dapat dipertahankan saat usia seseorang bertambah.

Hasil temuan ini sekaligus juga mengingatkan mengenai pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Klasik memang, namun faktanya, dengan menjalani gaya hidup sehat, Anda akan terhindar dari berbagai risiko penyakit, termasuk mengatasi penuaan dini.

Diana van Heemst, Associate Professor di Leiden University Medical Center mengatakan studi ini sekaligus juga mengingatkan mengenai pentingnya mengontrol kadar gula darah bagi kesehatan orang di usia paruh baya.

Dengan begitu, setiap orang dapat menjadi lebih termotivasi untuk lebih peduli kesehatan, disiplin menjalani pola hidup sehat, terutama bagi mereka yang berada di usia 50-70 tahun.

“Kelihatan lebih muda mungkin bisa menjadi motivasi bagi orang untuk mengubah gaya hidupnya agar menjadi lebih sehat,” tutur van Heemst.

Sumber: Unilever Global

Minggu, 04 Desember 2011

pulauartis.com

pulauartis.com


Revalina S Temat Seperti Hamil Betulan | Drama

Posted: 04 Dec 2011 09:15 AM PST

Dalam film drama religi barunya, Ummi Aminah, artis peran Revalina Sayuti Temat ditantang menghidupkan karakter Rini, yang tengah mengandung anak kedua dan terpaksa berpisah dari suaminya, yang berususan dengan hukum akibat mengedarkan narkotika.

Karakter Rini membuat Reva merasa seperti benar-benar hamil. “Di film itu pakai perut-perutan, bohongan, kayak beneran lagi hamil,” cerita Reva dalam media junket film Ummi Aminah di Gedung Film, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2011).

Dengan berperan sebagai perempuan hamil dalam film yang disutradarai oleh Aditya Gumay ini, Reva mengaku jadi merasa lebih menghargai orangtua. “Pastinya lebih hormat ke orangtua. Bawa perut bohongan saja susah, gimana ibu hamil beneran?” ucapnya.

Reva mengaku senang terlibat dalam film yang akan rilis pada 5 Januari 2012 tersebut. Apalagi, dalam film itu pemilik paras cantik ini berkesempatan beradu akting dengan Nani Wijaya, Cahya Kamila, Paramitha Rusady, Ali Zainal, Zee Zee Shahab, dan Gatot Brajamusti. “Senang saja ketemu orang yang beda-beda terus,” ujarnya.

Dalam film drama religi barunya, Ummi Aminah, artis peran Revalina Sayuti Temat ditantang menghidupkan karakter Rini, yang tengah mengandung anak kedua dan terpaksa berpisah dari suaminya, yang berususan dengan hukum akibat mengedarkan narkotika.

Karakter Rini membuat Reva merasa seperti benar-benar hamil. “Di film itu pakai perut-perutan, bohongan, kayak beneran lagi hamil,” cerita Reva dalam media junket film Ummi Aminah di Gedung Film, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2011).

Dengan berperan sebagai perempuan hamil dalam film yang disutradarai oleh Aditya Gumay ini, Reva mengaku jadi merasa lebih menghargai orangtua. “Pastinya lebih hormat ke orangtua. Bawa perut bohongan saja susah, gimana ibu hamil beneran?” ucapnya.

Reva mengaku senang terlibat dalam film yang akan rilis pada 5 Januari 2012 tersebut. Apalagi, dalam film itu pemilik paras cantik ini berkesempatan beradu akting dengan Nani Wijaya, Cahya Kamila, Paramitha Rusady, Ali Zainal, Zee Zee Shahab, dan Gatot Brajamusti. “Senang saja ketemu orang yang beda-beda terus,” ujarnya.

Baca Selengkapnya Di www.Selebonline.com