Selasa, 24 Mei 2011

liputan24.com

liputan24.com


Kriteria Bos Yang Baik

Posted: 23 May 2011 11:38 PM PDT

Bagi seorang atasan, adalah penting untuk mendapatkan rasa hormat dan disegani oleh para karyawan yang dipimpinnya. Tapi, tak ada yang sempurna di dunia ini. Tak jarang, seorang atasan berpikir telah melakukan yang terbaik dalam memimpin anak buahnya, sementara kenyataan berbicara lain.

Menurut Sandra Naiman, penulis 'The High Achiever's Secret Codebook: The Unwritten Rules for Success at Work,' situasi tersebut kerap terjadi karena atasan tidak menerima feedback yang akurat.

''Sering kali, para karyawan tidak memberitahunya apa yang sebetulnya mereka pikirkan,'' katanya.

Pada nyatanya, menjadi bos yang baik tidak semudah kedengarannya. Menjadi bos bukan berarti Anda bisa memberitahu orang apa yang harus dilakukan, dan mereka pasti melakukannya.

''Peran ini sebetulnya adalah untuk mendukung dan memotivasi orang guna melakukan pekerjaan yang baik. Ini berarti, Anda perlu memahami apa yang memotivasi orang, selalu ada bagi mereka, menjadi contoh yang baik dan menyesuaikan gaya dengan bawahan langsung Anda,'' ujarnya.

Nah, berikut ini adalah sejumlah kriteria atasan yang baik menurut Naiman dan Vicki Salemi, penulis 'Big Career in the Big City' :

Dukungan
Tanyakan pada para karyawan, bagaimana cara terbaik bagi Anda untuk mendukung mereka. Hal ini berguna untuk memastikan Anda melakukan upaya terbaik, untuk membantu para karyawan memberikan performa terbaik mereka pula.

Pastikan para karyawan memiliki semua informasi, sumber daya, dan dukungan yang diperlukan guna mendukung kebutuhan mereka dalam melakukan pekerjaan. Tunjukkan bahwa Anda ingin berada di sana untuk mendukung mereka, imbuh Naiman.

Feedback
Berikan feedback secara kontinyu, baik yang bersifat positif mau pun konstruktif. ''Hal ini membantu karyawan untuk berkembang (secara profesional) dan menghindari kejutan pada saat penilaian kinerja,'' tutur Naiman.

Berkembang
Berikan kesempatan untuk pertumbuhan karier. Dengan demikian, para karyawan akan tahu Anda mendukung mereka, kata Naiman.

Kompeten
Jangan sampai para karyawan tahu kekhawatiran pribadi Anda tentang pekerjaan, atau hambatan dan masalah dalam kehidupan personal Anda. ''Hal ini bertujuan untuk menghindari karyawan merasa harus mengurus bos mereka. Seorang bos yang baik dipandang sebagai sosok yang kompeten dan ada untuk mendukung karyawan mereka,'' ujar Naiman.

Dipercaya

Ciptakan rasa saling percaya. Seorang atasan yang baik adalah yang dapat dipercaya. Jadi, pegang janji Anda, tindaklanjuti komitmen yang telah dibuat, dan jangan pernah melanggar kepercayaan atau membicarakan orang lain dalan organisasi, kecuali untuk hal positif, kata Naiman.

Kasih sayang
Perlakukan karyawan sebagai manusia, bukan bawahan Anda. Jika salah satu karyawan kehilangan seorang anggota keluarganya atau mengalami hari yang buruk, tunjukkan simpati Anda, saran Salemi.

Mendengarkan
Salah satu ciri bos yang baik adalah yang mau mendengarkan anak buahnya, termasuk ketika mereka berkeluh kesah. ''Kadan angota tim cuma perlu mengeluarkan uneg-uneg mereka. Bos yang baik mau mendengarkan,'' kata Salemi.

Memahami
Ketika Anda tidak benar-benar paham tentang pekerjaan karyawan atau cara mereka melakukannya, akan lebih sulit membantu mereka menavigasi pekerjaan tersebut saat mereka membutuhkan sumber daya lebih.

''Seorang bos yang baik juga harus bersedia berjuang bagi karyawannya. Jika dia tidak memahami magnitut tanggung jawab bawahan langsungnya, akan lebih berat baginya untuk meyakinkan pejabat di atasnya tentang nilai mereka,'' kata Salemi.


Fiqhislam/LI/OL-06/mediaindonesia.com

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

10 Profesi dengan Tingkat Stres Paling Tinggi

Posted: 23 May 2011 11:16 PM PDT

Setiap individu pastinya menginginkan profesi yang memiliki tingkat stres rendah, namun dengan penghasilan relatif tinggi. Tak jarang pula, masih ada profesional yang sebenarnya tidak menyadari profesi yang dilakoni saat ini sebenarnya memancing tingkat stres besar.

Laman businessinsider seperti dikutip VIVAnews.com, menemukan 10 pekerjaan yang memiliki tingkat stress tertinggi di dunia, khususnya di Amerika Serikat.

Survei ini diperoleh dari penelitian yang dibuat CareerCast.com terhadap tingkat stres dari 200 jenis pekerjaan didasarkan kepada lingkungan kerja, pendapatan, prospek masa depan, deadline, tingkat kompetisi, dan perjalanan dinas.

Artikel yang dirilis di Careercast ini memang mengacu pada jenis pekerjaan yang dilakukan di Amerika Serikat. Namun, pekerjaan-pekerjaan ini banyak juga dilakukan oleh sebagian masyarakat di Indonesia, bahkan mungkin mulai dan akan berkembang di sini

Inilah 10 pekerjaan dengan tingkat stres paling tinggi:

10. Agen properti

Tingkat stress: 38,57
Jam kerja per hari : 9,5 jam
Pendapatan per tahun: US$40,357 (Rp363,213 juta)

Agen jual beli properti memiliki jam kerja yang tidak menentu, terkadang kerja di  malam hari dan akhir pekan. Lingkungan kerja di bidang real estate juga memiliki tingkat kompetisi yang tinggi, dan di kala kondisi perumahaan sedang tidak bagus, menjual rumah bukanlah hal yang mudah dilakukan.

9. Teknisi Kesehatan darurat

Tingkat stres: 39,68
jam kerja per hari : bervariasi
pendapatan per tahun: US$30,168 (Rp271,512 juta)

Teknisi kesehatan darurat atau mungkin sama dengan petugas Ambulance adalah orang pertama di setiap kejadian yang memerlukan penanganan medis darurat. Selain itu mereka berperan sebagai penentu kehidupan bagi pasien dari lokasi kejadian hingga ke rumah sakit.

Petugas ambulance seringkali bekerja dalam rentang waktu kerja yng lama dan seringkali terkena jatah kerja malam hari.

8. Pialang Saham

Tingkat stres : 39,70
jam kerja per hari : 8 jam
Pendapatan per tahun: US$67.470 (Rp607,23 juta)

Pialang saham bertanggungjawab terhadap dana investor yang disimpan dalam produk investasi saham maupun obligasi. Dengan kondisi pasar saham yang selalu berubah, tanggung jawab pialang untuk menjaga agara investasi pemodal tetap bertahan merupakan hal yang bisa membuat stres.

7.  Arsitek

Tingkat stres : 39,93
Jam kerja per har: lebih dari 8 jam
Pendapatann per tahun : US$73.193 (Rp658,73 juta)

Arsitek bekerja dengan tekanan deadline yang ketat baik dari segi perencanaan, desain, konstruksi ruang komersial dan perumahan. Keselamatan dari sebuah gedung di masa depan juga menjadi bagian pekerjaan dari para arsitek yang dituntut membuat perencanaan lebih hati-hati

6. Account Executive Perusahaan Iklan


Tingkat stres: 41,05
Jam kerja per hari: 9,5 jam
Pendapatan per tahun: US$62.105 (Rp558,945 juta)

Seorang account executive dituntut untuk bekerja lebih kreatif, memperhatikan detil, mampu memotivasi diri sendiri. Semua tuntutan ini harus dijalankan ditengah pekerjaan untuk mengelola klien besar perusahaan serta bekerja diawah tekanan deadline.

Lapangan tempat bekerja para account executive juga termasuk memiliki tingkat kompetisi yang sangat tinggi. Apalagi jika iklam merupakan pendapatan utama bagi perusahaan.

5. Penyiar Berita


Tingkat stres: 43,56
Jam kerja per hari: 8 jam
Pendapatan per tahun: US$50.456 (Rp454,104 juta)

Penyiar berita bersaing dengan kompetitor stasiun televisi lain untuk menjadi yang pertama memberitakan sebuah informasi kepada publik. Seringkali, reporter bekerja dari dalam studio namun lebih banyak reporter yang terjun ke lapangan dimana kejadian tersebut terjadi.

Kondisi pelaporan berita langsung dari lapangan seringkali menyebabkan posisi penyiar berita berpotensi berada dalam situasi bahaya

4. Jurnalis Foto


Tingkat stress: 47,09
Jam kerja per hari: bervariasi
Pendapatan : US$40.209 (Rp361,88 juta).

Jurnalis foto senantiasa harus berada di lokasi ketika sebuah kejadian besar terjadi. Apakah itu perang, penembakan, bencana alam, seorang jurnalis foto senantiasa hadir di lokasi-lokasi tersebut. Dalam kondisi berbahaya, mereka hadir untuk menangkap moment dan memberitakannya ke seluruh dunia.

3. Eksekutif Senior Perusahaan

Tingkat stres: 47,41
Jam kerja per hari: 11 jam
pendapatan per tahun : US$161.141 (Rp1,450 miliar)

Corporate Executive memiliki banyak pekerjaan berbeda. Mereka diharapkan memiliki pengetahuan hampir di seluruh departemen dari sebuah perusahaan. sehingga para pegawai di level ini diharapkan bisa membuat keputusan yang berdampak pada seluruh pegawai. Petinggi perusahaan ini juga memiliki jam kerja yang sangat panjang.

2. Public Relation Officer

Tingkat stres: 47,6
Jam kerja: 9 jam
Pendapatan per tahun: US$90.160 (Rp811,44 juta)

Seorang pejabat Public Relation (PR), seringkali harus memberikan presentasi dan penjelasan di depan publik. Bidang pekerjaan ini memiliki tingkat kompetisi yang sangat ketat dan pimpinan perusahaan sering kali meminta PR untuk menciptakan dan memperhatahankan citra perusahaan yang baik.

1. Pilot Pesawat Komersial


Tingkat stres: 59,53
Jam kerja per hari: 9 jam
Pendapatan per tahun: US$106.153 (Rp955,37 juta)

Pilot pesawat terbang komersial bertanggungjawab pada keselamatan ratusan penumpang ketika menerbangkan pesawat diatas ketinggian ribuan mil dengan kecepatan yang tinggi.

Pilot terkadang harus menerbangkan pesawat di tengah kondisi cuaca yang buruk dan bekerja berjam-jam.


Fiqhislam/Syahid Latif | VIVAnews

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Kelebihan dan Kesombongan

Posted: 23 May 2011 11:10 PM PDT

Banyak burung lain yang sebenarnya iri dengan kicauan kutilang. Sebab, ia bisa bernyanyi dengan merdunya sehingga banyak makhluk yang mengaguminya.

Salah satu yang sangat mengaguminya adalah burung pipit. Karena itu, pipit yang bisanya hanya bercuit-cuit, ingin berguru pada kutilang. Pipit juga ingin bisa bernyanyi semerdu burung kutilang. Maka, ia pun meminta agar Sang Kutilang mau mengajarinya menyanyi.

"Wahai Kutilang yang aku kagumi! Aku sangat ingin mempunyai suara merdu semerdu kicauanmu. Selama ini, aku hanya bisa bercuit-cuit dengan satu buah nada saja. Apakah kamu bisa mengajariku agar juga mampu bernyanyi dan ikut mengiringi indahnya terbitnya mentari pagi?" pinta pipit dengan sopan.

Mendengar permintaan itu, kutilang yang merasa dirinya paling merdu suaranya bukannya menerima, tapi malah mengejek si pipit. "Wahai Pipit. Kamu itu memang tercipta hanya sebagai burung yang bisanya hanya bercuit-cuit saja. Sedangkan aku, aku itu memang diciptakan untuk bisa bernyanyi merdu. Sedari lahir, aku sudah punya bakat menyanyi. Jadi, mana mungkin aku mengajarimu menyanyi seperti diriku?" elak Sang Kutilang.

"Tapi, paling tidak, ajarilah aku satu lagu saja. Siapa tahu, aku bisa mengubah kicauanku lebih indah," desak pipit pilu.

"Hmm... Sia-sia saja kamu memintaku. Kamu itu tidak punya bakat menyanyi! Percuma saja aku mengajarimu. Pergi sana. Biarkan aku menyanyi kembali. Ada banyak makhluk yang merindukan kicauanku. Jangan ganggu nyanyianku dengan permintaanmu," seru sang Kutilang pongah.

Pipit pun sangat sedih saat diusir kutilang. Ia pun pergi dan segera terbang menjauh dari kutilang. Namun, belum terlalu jauh dari sana, ia mendengar suara kutilang yang tak seperti biasanya. Kicauannya justru bernada sedih dan ketakutan. Sayup-sayup pipit kemudian mendengar, "Tolong... tolong.. tolong... Keluarkan aku dari sini. Aku mau bebas terbang. Tolong aku..."

Pipit yang mengenali itu suara kutilang, segera mendatanginya. Dilihatnya Sang Kutilang terjebak masuk ke dalam sangkar yang disiapkan pencari burung. Pipit pun segera menghampiri kutilang yang tak bisa keluar dari sangkar jebakan itu.

"Wahai Pipit. Maafkan aku. Bisakah kamu menolongku keluar dari sangkar ini? Saat hendak bernyanyi tadi, aku sangat lapar. Agar suaraku tetap merdu dan tetap nyaring, aku harus mencari makanan. Dan, saat aku melihat buah yang ranum di sangkar ini, aku segera masuk memakannya. Tapi, ternyata, aku tak bisa keluar lagi. Tolong aku pipit. Bisakah kamu menolongku agar keluar dari sini? Aku berjanji akan mengajarimu lagu apa saja," rayu Kutilang.

Pipit pun merasa iba. Akhirnya, ia pun berusaha melepaskan kutilang dari sangkar itu. Berulang kali ia mencoba. Namun, karena kurang hati-hati, ia malah ikut terjebak dalam sangkar itu. Kedua burung itu pun berteriak ketakutan.

Sore harinya, saat menjelang matahari terbenam, seorang pencari burung menemukan jebakannya berhasil menangkap dua burung. Satunya kutilang, satu lagi pipit. Namun, karena suara pipit tak semerdu suara kutilang, pipit pun dilepaskannya. Burung pipit terbebas dari sangkar. Kini, kutilang yang sombong hanya bisa menatap kepergian pipit dengan sedih. Kutilang tak sebebas dulu lagi...

*******************

Setiap makhluk yang diciptakan Sang Mahakuasa pasti mempunyai talentanya masing-masing. Bahkan, orang yang merasa tak punya bakat sekali pun, jika mau menggali dan mencari, serta dengan tekun mengasahnya, pasti memiliki kelebihan yang barangkali tak dimiliki oleh orang lain.

Karena itu, jangan pernah merasa sombong dan tinggi hati karena kita merasa punya kelebihan dibandingkan orang lain. Sebab, bisa jadi, apa yang kita kuasai, tak akan jadi sesuatu yang bermakna tanpa bantuan orang lain. Pemain bulu tangkis berbakat tak kan jadi hebat tanpa polesan pelatih yang tahu kelebihan dan kelemahan sang pemain. Seorang maestro lukisan tak kan jadi pelukis hebat tanpa mendapat kritikan dan masukan dari orang lain.

Sebaliknya, jangan pula merasa rendah diri hanya karena merasa tak punya kelebihan yang menonjol yang bisa dibanggakan. Sebab, bisa jadi, peran kecil dalam kehidupan yang kita jalani, bisa berarti banyak bagi orang lain. Seorang penata lampu di panggung meski tak tampak oleh penonton, ia menjadikan tata lampu pertunjukan jadi lebih indah sehingga penonton lebih terpuaskan. Seorang penyapu jalanan bisa jauh lebih berarti karena ia mampu mencegah sampah bertumpuk yang berpotensi mengundang penyakit dan bahkan banjir.

Mari, syukuri setiap kelebihan dan potensi yang kita miliki. Jangan patah arang jika merasa belum menemukan bakat yang kita miliki. Terus gali dan kembangkan hal apa saja yang bisa kita kuasai. Sebaliknya, jangan pula terjatuh dalam "kubangan" kesombongan layaknya Sang Kutilang, sehingga akan merugikan diri sendiri.

Andrie Wongso | abatasa.com

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Kaya atau Bahagia

Posted: 23 May 2011 11:03 PM PDT

Kekayaan bisa mendatangkan kebahagiaan, itu memang benar. Namun tak ada jaminan dengan kaya kita akan bahagia. Banyak orang yang memiliki harta berlimpah namun kebahagiaannya terenggut oleh kesibukannya mengumpulkan harta benda. Atau mereka kaya tapi rumah tangganya berantakan. Ada juga orang kaya tetapi tak bahagia karena diraih dengan cara tidak halal, lalu ia harus menjalani masa tua di jeruji besi karena ketahuan korupsi.

Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya memang tidak salah. Bahkan seharusnya kita mati-matian meraihnya. Setelah itu, jangan lupa, berbagi dengan sesama. Ada penelitian yang menyebutkan, seseorang akan merasa bahagia saat ia memberikan sebagian hartanya pada orang lain. Bahkan disebutkan, jaringan otak seolah bercahaya kala seseorang menyumbangkan hartanya. Dan tentu saja, hanya orang yang punya yang bisa menyumbang.

Penelitian lain memberikan kesimpulan bahwa kekayaan tak menjamin kebahagiaan. Dari literatur yang saya baca, peneliti dari University of Warwick dan Cardiff University, Inggris, melakukan penelitian mengenai hubungan kebahagiaan dan pendapatan seseorang. Ternyata seseorang yang memiliki pendapatkan Rp 1 miliar setahun tak merasakan bahagia ketika ia mengetahui tetangga atau temannya memiliki pendapatan lebih tinggi darinya.

Namun ada orang yang memiliki cara pandang berbeda saat melihat kekayaannya. Orang-orang ini adalah yang mensyukuri apa yang didapatnya. Mereka selalu membandingkan dirinya dengan orang lain yang kurang beruntung lalu mensyukuri apa yang diperolehnya. Orang-orang inilah, menurut penelitian itu, yang meraih kebahagiaan. Itulah pentingnya berpikiran positif.

Memiliki kekayaan sebanyak apapun tidak menjamin kebahagiaan, apalagi jika memperolehnya dengan melanggar hukum alam, hukum negara serta mengorbankan nama baik diri sendiri dan keluarga. Menjadi kaya itu tidak salah, tapi usahakan untuk menjadi orang kaya yang bahagia. Mari syukuri apa yang kita dapat dan tetap semangat dalam berkarya dan berikhtiar dengan cara yang positif, baik, dan halal.

Fiqhislam/Andre Wongso | abatasa.com

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Susah Menjadi Kaya?…Perhatikan Ini.!

Posted: 23 May 2011 10:58 PM PDT

Kebanyakan orang berasumsi mereka tidak kaya karena tidak menghasilkan uang yang cukup. Mereka berkata, jika saja saya bisa menghasilkan uang tambahan maka saya akan bisa menyimpan atau menginvestasikan uang lebih baik.

Masalahnya adalah teori di atas akan selalu berlaku walaupun Anda sudah mengalami peningkatan pendapatan. Menjadi seorang miliuner bukan masalah tentang berapa yang Anda buat, tapi lebih dari itu adalah bagaimana Anda memperlakukan uang dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Daftar alasan mengapa Anda tidak kaya tidak hanya 10, yaitu memikirkan apa yang orang lain katakan, tidak sabar, memiliki kebiasaan buruk, tidak memiliki tujuan atau target, tidak merencanakan dengan baik, mencoba mendapatkan uang dengan cara cepat, memberikan orang lain menghandle uang Anda, invest pada sesuatu yang Anda tidak mengerti, takut akan keuangan, dan mengabaikan masalah keuangan Anda.

Berikut adalah 10 alasan lain yang mungkin menjadikan Anda tidak kaya :

1. Anda terlalu perhatian dengan penampilan mobil Anda
Fungsi utama mobil adalah sebagai alat transportasi. tapi kebanyakan orang menganggap mobil sebagai gaya hidup dan mencerminkan Anda sebagai pemilik mobil. Sehingga Anda mengeluarkan banyak uang untuk membeli mobil model baru atau modifikasi.

2. Anda merasa layak untuk mendapatkannya

Jika Anda meyakini bahwa Anda berhak mendapatkan gaya hidup tertentu, memiliki barang-barang tertentu, dan akhirnya Anda membelanjakan uang Anda untuk menjalani hidup seperti itu, Maka Anda akan meminjam uang. Dan akhirnya hal ini menjauhkan Anda dalam membangun kesejahteraan Anda.

3. Anda tidak bisa menggolongkan

Ada sebuah nasihat kuno yaitu jangan meletakkan seluruh telur Anda dalam sebuah keranjang. Memiliki penggolongan dalam beberapa investasi akan mempermudah Anda dalam mencapai kesejahteraan.



4. Anda sering menunda

Jika Anda selalu berkata bahwa akan ada waktu untuk menyimpan atau menginvestasikan uang Anda di beberapa tahun ke depan, maka Anda akan menemukan diri Anda tanpa dana pensiun saat usia pensiun.

5. Anda tidak melakukan yang Anda sukai

Walaupun pekerjaan Anda saat ini bukanlah impian Anda, namun Anda harus tetap menikmatinya. Jika Anda melakukan pekerjaan yang tidak Anda sukai karena uang, maka Anda akan mengeluarkan uang tambahan karena Anda stres dengan pekerjaan Anda.

6. Anda tidak suka belajar

Anda mungkin berasumsi setelah tamat kuliah berarti Anda sudah tidak perlu belajar sesuatu yang baru lagi. Sikap ini mungkin cukup hingga Anda mendapatkan pekerjaan, tapi Anda tidak akan mengalami peningkatan karir dan finansial yang baik.

7. Anda membeli sesuatu yang tidak Anda butuhkan

Coba lihat di rumah Anda, cari barang yang tidak Anda butuhkan tahun lalu di semua ruang rumah Anda. Jika Anda menemukannya maka Anda kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan uang Anda lebih baik

8.Anda tidak mengerti nilai

Anda membeli barang karena alasan lain bukan karena nilai dari barang tersebut. Contohnya membeli barang termahal, membeli barang termurah kualitas buruk. Penting bagi kita untuk mendapatkan harga terbaik untuk investasi masa depan.

9. Rumah Anda terlalu besar


Ketika Anda membeli rumah yang lebih besar dari yang Anda butuhkan atau bisa Anda beli, maka Anda akan dihadapkan pada masalah pembayaran kredit yang lama, pajak yang tinggi, biaya perawatan dan perlu barang untuk memenuhi rumah Anda. Mungkin beberapa orang berpikir dengan meningkatkan nilai dari rumah akan meningkatkan nilai investasi. Tapi kenyataannya Anda akan menurunkan standar hidup Anda ( kebanyakan orang tidak menginginkan cara ini ) dan rumah itu tidak akan menjadi aset atau uang yang likuid yang bisa Anda nikmati.

10. Anda melepaskan sebuah kesempatan berharga

Seringkali kita memiliki pikiran ketika melihat orang lain sukses memanfaatkan sebuah peluang, "seandainya saya memiliki pemikiran yang sama saat itu". Sebenarnya Ada banyak peluang jika Anda memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk membuka mata Anda.

Fiqhislam/lintasberita.com

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar