Jumat, 02 Maret 2012

chantika.com

chantika.com


Jadi Orang Buta, Nadia Vega Susah Menangis

Posted: 02 Mar 2012 07:20 AM PST

JAKARTA - Setelah berlaga di film Leak tahun 2007 lalu, Nadia Vega kembali unjuk kebolehan aktingnya di film teranyarnya berjudul Keumala. Di film ini, Nadia menjadi seorang penulis yang menderita rabun senja.

Karena rabun senja adalah hal yang berbeda dengan buta total yang dulu pernah dilakoninya di sinetron, Nadia pun sempat kelimpungan.

“Butanya bukan buta biasa. Aku pernah jadi orang buta, buta total di sinetron, tapi itu beda. Ini dia siang bisa ngelihat, malam enggak bisa ngelihat. Aku searching juga baca di forum. Baca di google, latihan pura-pura buta,” jelas Nadia ditemui jumpa pers film Keumala, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Begitu mendalami perannya, wanita 24 tahun ini sempat merasa buta dalam kehidupan nyata. Film Keumala akan rilis di bioskop-bioskop tanah air, pada 28 Februari 2012, besok.

“Seminggu setelah syuting itu masih. Aku kadang ngelihatnya jadi kayak kebawa buta,” ucapnya.

Selain itu, kesulitan Nadia adalah dia juga harus menghafalkan naskah yang panjang, dan mengatur air mata yang keluar saat syuting film garapan Andhy Pulung ini.

“Aku di sini banyak banget ngomong. Jadi beberapa lembar harus ngomong. Susah. Jadi PR banget. Aku dalami maknanya, aku baca berkali-kali, sebelum tidur, besok takenya apa. Kalau sinetron kan datang, ngapalin bisa langsung take. Dan yang susah itu nangisnya, aku itu enggak boleh setiap kali nangis, walupun itu adegan sedih banget. Jadi ngatur air mata itu yang lumayan susah,” tandasnya, tertawa.(rik)

 

Kedubes Iran selenggarakan pekan budaya

Posted: 02 Mar 2012 07:12 AM PST

Jakarta (ANTARA News) – Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyelenggarakan pekan budaya Iran yang akan dilangsungkan pada 7-13 Maret 2012.

“Acara ini diselenggarakan oleh Republik Islam Iran untuk memperkenalkan budayanya kepada masyarakat Indonesia,” ujar Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh di Jakarta, Selasa malam.

Pekan budaya ini, lanjut dia, akan dibuka di Museum Nasional Jakarta. Selain mengenalkan budaya juga diadakan kursus singkat film dan pemutaran film Iran di Gedung Usmar Ismail.

Dia mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat karena salah satu film Iran “A Separation” mendapat penghargaan di ajang Academy Award ke-84 untuk kategori film asing terbaik.

Farazandeh mengatakan, dunia perfilman Iran banyak dipuji oleh kalangan luar karena menampilkan film bermutu dengan ide-ide yang segar tanpa adanya adegan seks.

“Hubungan antara Indonesia dan Iran sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Terbukti dari batu nisan kuno yang ada di Indonesia menggunakan bahasa Persia,” tambah dia.

Farazandeh menjelaskan, dalam kesusasteraan pun terutama sastra Melayu terdapat pengaruh dari Iran di mana terdapat sekitar 400 kosa kata Persia yang masuk ke dalam Bahasa Indonesia, dan sebagiannya masih digunakan sampai sekarang.

Bahkan beberapa penyair seperti Sanusi Pane dan Amir Hamzah menciptakan karya-karya yang dipengaruhi oleh kebudayaan Persia.

“Revolusi Islam Iran merupakan revolusi budaya dan kami ingin menyebarkannya ke seluruh dunia. Kebudayaan dan kemanusiaan untuk mencapai suatu terobosan,” tambah dia.

Semangat itulah, kata dia, yang disebarkan ke seluruh dunia, agar negara-negara yang saat ini masih berada dalam tekanan bisa terbebas dari campur tangan negara lain.

Selain pertunjukan budaya juga ada seminar tentang Iran yang dilangsungkan di beberapa universitas di Jakarta.

Indonesia dan Iran mempunyai hubungan diplomatik sejak 1951. Selain hubungan di bidang investasi dan perdagangan, Indonesia dan Iran tetap melanjutkan hubungan kebudayaannya yang berakar panjang pada sejarah.

Kini kedua negara melakukan saling tukar dosen dan mahasiswa serta mengadakan berbagai kegiatan kebudayaan, seperti mengadakan pekan kebudayaan Indonesia di Iran dan pameran kaligrafi Iran di Jakarta.
(T.I025/Z002) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

100 foto jurnalistik Indonesia tampil di festival Biennale 2012Komite GRID Biennale 2012 mengapresiasi karya fotografi jurnalistik dan film pendek Indonesia yang akan diikutsertakan …Grup musik hip-hop Muslim asal Amerika Serikat, Native Deen, memukau ribuan mahasiswa yang memadati pelataran parkir …Komaruddin Hidayat dan film Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat teringat masa kecilnya di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang, …

View the original article here

Band Amerika Native Deen hadir di Medan

Posted: 02 Mar 2012 07:05 AM PST

Medan (ANTARA News) – Konsul Amerika Serikat di Medan menghadirkan Native Deen, grup musik hip-hop muslim terkemuka asal negara adidaya itu ke Medan, sebagai salah satu upaya untuk mendukung kegiatan diplomasi kebudayaan di Indonesia.

“Konser tersebut digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Kamis (1/3) sekitar pukul 14.00 WIB.Kegiatan ini juga untuk mempromosikan kebudayaan Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Konsul Amerika Kathryn Crockart di Medan, Rabu.

Konser di Medan, menurut dia, satu-satunya yang diadakan di Indonesia, dalam rangka tur Asia grup musik yang beranggotakan Joshua Salaam, Naeem Mohammad dan Abdul Malik Ahmad.

Grup musik asal Washington DC, Amerika Serikat itu selalu konsisten membawakan tema-tema dakwah dalam setiap lagunya, dan banyak menginspirasi orang di seluruh dunia.

Tak heran bila di tahun 2006 memenangkan Mahabba Award di Dubai, sebuah penghargaan bagi seniman, musisi dan pembuat film yang banyak menginspirasi orang dalam menyebarkan Islam melalui seni.

Selain konser, kehadiran mereka juga akan dirangkaikan dengan beberapa acara lainnya seperti diskusi dengan mahasiswa, akademisi dan siswa mengenai Islam di Amerika, serta diskusi dengan komunitas hip-hop Medan.

“Kegiatan diskusi, wawancara media dan konser tersebut akan memberikan kesempatan bagi para audiens muda di Sumatera Utara untuk mengenal Amerika Serikat lebih jauh melalui musik,” katanya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Haji Agussani mengatakan, pihaknya bangga mendapat kesempatan digelarnya konser satu- satunya grup musik hip-hop terkenal asal Amerika Serikat.

Dengan adanya konser dan diskusi tersebut diharapkan hubungan silaturahim yang telah terbina antara Indonesia – Amereka Serikat semakin terjalin erat, bukan hanya dalam hal budaya namun juga pendidikan.

“Kami juga berharap dengan adanya konser dan diskusi ini dapat dimanfaatkan mahasiswa UMSU untuk lebih mengenal budaya Amerika Serikat. Dengan demikian niat untuk melanjutkan studi ke negara “Paman Sam” itu juga semakin meningkat,” katanya.

Sementara itu, Joshua Salaam, salah seorang personel Native Deen mengatakan, dalam penampilan nanti, mereka akan mengkombinasikan musik irama hip-hop dengan lirik bernuansa Islam.

“Melalui konser kami di Indonesia, kami ingin menggali budaya Indonesia yang unik dan keanekaragaman masyarakat Islam di sini. Mereka juga bisa mengenal Muslim Amerika,” kata pria kelahiran di Kota New Jersey, pada tahun 1973.
(T.KR-JRD/M034) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komaruddin Hidayat dan film Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat teringat masa kecilnya di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang, …

View the original article here

Film bisu ‘Wings’ menangi Oscar pertama, kini “The Artist”

Posted: 02 Mar 2012 07:00 AM PST

Film The Artist (www.awardsdaily.com)Jakarta (ANTARA News) – Anda mungkin mengira bahwa “The Artist” menangi Oscar karena dalam berbagai aspek. Unik, hitam putih tanpa suara. Film ini juga sukses membawa nama Durjadin dan Hazanavicius melejit di industri periflman Amerika.

Jauh sebelum “The Artist” meraih Piala Oscar ke-84, Academy Award yang digelar untuk pertama kali di Hotel Roosevelt, Hollywood, menganugerahkan piala emas Oscar kepada sebuah film bisu berjudul “Wings”.

Academy Award yang kala itu digelar pada 1929, menominasikan “Wings” untuk beberapa kategori, dan memenangi Oscar untuk kategori “Engineering Effect”, selain mendapat anugerah sebagai film terbaik kala itu.

Film yang diperankan oleh Clara Bow, Charles “Buddy” Rogers, Ricard Arlen dan Gary Cooper, diproduksi oleh Paramount Pictures, kental dengan nuansa patriotisme dan sentimen, namun film yang memenangi kategori “Best Picture” itu tampak janggal dan aneh pada masanya.

Film yang berkisah tentang dua pemuda yang menjadi pilot pesawat tempur Perang Dunia I dan mencintai perempuan yang sama. Film ini juga memperlihatkan adegan ciuman sesama jenis, serta beberapa adegan telanjang.

Sementara itu, film bisu terakhir yang diproduksi oleh Hollywood adalah “Legong: Dance of the Virgins” pada 1935, dan film bisu terakhir yang diputar di perfilman internasional adalah film bisu bertema lelucon karya Mel Brook berjudul “Silent Movie” pada 1976.
(M048) Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

100 foto jurnalistik Indonesia tampil di festival Biennale 2012Komite GRID Biennale 2012 mengapresiasi karya fotografi jurnalistik dan film pendek Indonesia yang akan diikutsertakan …Grup musik hip-hop Muslim asal Amerika Serikat, Native Deen, memukau ribuan mahasiswa yang memadati pelataran parkir …2 dari 5 perempuan Indonesia menderita osteoporosisKetua Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Pusat, Ida Wisnubaroto menyatakan bahwa dua dari lima …

View the original article here

Rhoma Irama akan tampil di Ambon

Posted: 02 Mar 2012 06:52 AM PST

ilustrasi Penyanyi dangdut Rhoma Irama bersama kelompok Sonerta (ANTARA/Zarqoni)Ambon (ANTARA News) – Penyanyi dangdut kawakan Rhoma Irama dan Soneta Band akan tampil di kota Ambon, 9 Juni 2012.

“Bang Haji (Rhoma Irama -red) dan Soneta Band akan tampil dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nanti,” kata Ketua Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) Maluku Hasan Marasabessy di Ambon, Selasa.

Menurut dia, kedatangan Rhoma Irama bersama grupnya tidak hanya untuk sekedar menghibur warga kota Ambon, tetapi ketua umum PAMMI itu, juga dijadwalkan melantik keangotaan PAMMI Maluku yang akan berlangsung pada awal Juni 2012.

Sebelum dilantik oleh Rhoma Irama di Ambon, pelantikan kepengurusan PAMMI Maluku akan dilangsungkan secara simbolis saat Musyawarah Nasional (Munas) III PAMMI di Surabaya, 2 Maret 2012.

“Pelantikan pengurus PAMMI Maluku akan dilaksanakan secara simbolis di Surabaya, kemudian dilanjutkan di Ambon, oleh bang Haji,” katanya.

Marasabessy mengatakan, kedatangan Rhoma Irama dan Soneta Band ke Ambon, akan dimanfaatkan sebagai ajang temu antara pedangdut lokal dengan senior mereka tersebut.

10 kontestan yang lolos audisi kontes “Dangdut Manise” yang digelar oleh PAMMI Maluku pada 28 Juni 2012, juga akan dipertemukan dengan Rhoma Irama.

Kesepuluh kontestan tersebut, akan mengikuti tahap grand final pada 2 Maret 2012, dan dibuatkan album rekaman “Dangdut Manise” oleh PAMMI Maluku.

“Kami sedang mengaturnya, penyanyi kita di sini bisa belajar dan menimba ilmu tentang musik dangdut dari senior mereka itu,” katanya.

Marasabessy menambahkan, sebelumnya kontes “Dangdut Manise” digelar guna mencari dua orang pedangdut baru asal daerah, untuk tampil di Munas III PAMMI, sesuai permintaan Rhoma Irama.

“Awalnya bang Haji berencana menggelar perayaan Munas di salah satu stasiun televisi swasta, untuk itu setiap daerah diminta mempersiapkan satu penyanyi pria dan wanita untuk tampil,” ujarnya.
(T.KR-IVA/A025) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

2 dari 5 perempuan Indonesia menderita osteoporosisKetua Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Pusat, Ida Wisnubaroto menyatakan bahwa dua dari lima …100 foto jurnalistik Indonesia tampil di festival Biennale 2012Komite GRID Biennale 2012 mengapresiasi karya fotografi jurnalistik dan film pendek Indonesia yang akan diikutsertakan …Lady Gaga dirikan yayasan untuk kaum mudaLady Gaga menggunakan ketenarannya untuk mendirikan yayasan bagi kaum muda. Yayasan tersebut diresmikan di Universitas …

View the original article here

Wapres nonton bareng film “Kita versus Korupsi”

Posted: 02 Mar 2012 06:46 AM PST

Wapres Boediono (FOTO ANTARA)Jakarta (ANTARA News) – Wakil Presiden Boediono menghadiri undangan nonton bareng film “Kita versus Korupsi” di Djakarta Theatre, Jakarta, Selasa.

Wapres bersama Istrinya Herawati Boediono tiba sekitar pukul 19.15 WIB.

Dalam acara tersebut tampak juga sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu, dan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas.

Selain itu, terlihat pula Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto.

“Acara ini diadakan untuk mengapresiasi gerakan Indonesia bersih, khususnya untuk pencegahan korupsi. Film ini menarik sekali karena para produser dan artis pembuatan film ini hanya dibayar uang transpor saja,” kata Kuntoro saat membuka nonton bareng tersebut.

Film yang ditujukan sebagai kampanye antipraktik suap dan kolusi tersebut diproduksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan didukung oleh lembaga pemantau Transparency International Indonesia (TII) dan lembaga kerja sama Amerika Serikat-Indonesia (Usaid).

Film “Kita vs Korupsi” ini terdiri atas empat rangkaian film pendek yang masing-masing berdurasi 30 menit. Keempat rangkaian film pendek itu, yaitu Selamat Siang Risa! Karya Ine Febrianti, Rumah Perkara karya Emil Heradi, Aku Padamu karya Lasja F. Susatyo, dan Psssttt… Jangan Bilang Siapa-Siapa karya Chairun Nissa.

Film ini dibintangi oleh artis-artis papan atas, di antaranya Teuku Rifnu Wikana, Ranggani Puspadya, Nicholas Saputra, Revalina S. Temat, Ringgo Agus Rahman, Tora Sudiro, Dominique Diyose, dan Medina Kamil. Film layar lebar ini akan roadshow di kota-kota besar di Indonesia.
(M041/D007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Lady Gaga dirikan yayasan untuk kaum mudaLady Gaga menggunakan ketenarannya untuk mendirikan yayasan bagi kaum muda. Yayasan tersebut diresmikan di Universitas …2 dari 5 perempuan Indonesia menderita osteoporosisKetua Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Pusat, Ida Wisnubaroto menyatakan bahwa dua dari lima …100 foto jurnalistik Indonesia tampil di festival Biennale 2012Komite GRID Biennale 2012 mengapresiasi karya fotografi jurnalistik dan film pendek Indonesia yang akan diikutsertakan …

View the original article here

Komaruddin Hidayat dan film “Negeri 5 Menara”

Posted: 02 Mar 2012 06:40 AM PST

Jakarta (ANTARA News) – Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat teringat masa kecilnya di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang, ketika ia menyaksikan film “Negeri 5 Menara” di Jakarta, Rabu malam (29/2).

“Nonton film ini rasanya seperti memutar balik ingatan ke kehidupan saya dulu, saya orang pesantren,” kata Komaruddin yang menonton film bersama istrinya.

Sejak kecil, Komaruddin memang dekat dengan pesantren. Pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953 ini mulai tinggal di Pondok Pabelan mulai 1966.

“Ada banyak hal yang diajarkan di pesantren, jadi kami tidak hanya belajar tentang ilmu agama. Tetapi juga tentang ilmu kehidupan,” ujarnya.

Sebagai alumni pondok pesantren, Komaruddin merasa senang ada sejumlah pihak yang mengangkatnya dalam sebuah film. Apalagi dalam film Negeri 5 Menara terkandung nilai2 pendidikan, Islam yang indah, kesederhanaan dan juga keteladanan.

“Dari pendidikan di pondok pesantren, kita bisa melihat bahwa pendidikan yang baik tidak selalu mahal. Bahkan dengan sistem pendidikan yang tradisional di pondok pesantren ternyata dapat mengantar seseorang menuju kesuksesan seperti cerita di dalam film Negeri 5 Menara,” ujarnya.

Film Negeri 5 Menara berlatar belakang kehidupan pesantren anak-anak sederhana dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka belajar di Pondok Madani, sebuah pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur.

Petualangan enam murid pondok ini dikemas lucu, unik, penuh haru, dan bersahaja. Sebuah kekuatan dari kalimat “man jadda wajada” telah menginspirasi mereka dan menjadi kekuatan untuk mewujudkan impian masing-masing.
(R022)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di

View the original article here

Lady Gaga dirikan yayasan untuk kaum muda

Posted: 02 Mar 2012 06:32 AM PST

Lady Gaga mengambil gambar dirinya dan seorang penggemar saat tiba di Universitas Harvard untuk meluncurkan Yayasan Born This Way di Cambridge, Massachusetts, Rabu (29/2). (REUTERS/Brian Snyder)Jakarta (ANTARA News) – Lady Gaga menggunakan ketenarannya untuk mendirikan yayasan bagi kaum muda. Yayasan tersebut diresmikan di Universitas Harvard, Rabu waktu, setempat seperti diberitakan Reuters.

Gaga ditemani ibunya, Cynthia Germanotta, serta teman-teman selebriti seperti Oprah Winfrey, meresmikan “Born This Way Foundation”, yang bertujuan untuk memberdayakan kaum muda serta menghindari tindak kekerasan di antara mereka.

“Bila anda memiliki potensi besar, maka anda harus menggunakannya untuk mengubah dunia menjadi lebih baik,” ujar Gaga yang menamai yayasannya seperti nama albumnya yang mencetak hits pada 2011.

Penyanyi ini seringkali menyuarakan orang-orang yang merasa kurang terwakilkan oleh media, dia pun mendirikan yayasan tersebut dengan tujuan untuk memberikan dukungan kepada kaum muda yang memiliki masalah kepercayaan diri, masalah kesejahteraan, serta intimidasi.

“Tujuan dari yayasan ini adalah untuk melawan kekejaman dan kejahatan dengan memberikan inspirasi bagi kaum muda untuk menciptakan dukungan dalam komunitas mereka masing-masing,”

Ibu dari penyanyi bernama asli Stefani Germanotta ini, akan bertindak sebagai presiden Born “This Way Foundation”.

“Saya percaya bahwa makhluk hidup sebagai satu kesatuan, dapat mengubah dunia,” ujar Gaga yang juga merupakan seorang ikon mode.

Dalam peluncuran yayasannya itu, Gaga menggunakan gaun hitam panjang dengan punggung terbuka, sebuah topi hitam, sarung tangan, dan sepatu platform, untuk menandai bahwa hari itu adalah salah satu hari terbaiknya.
(M048)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

2 dari 5 perempuan Indonesia menderita osteoporosisKetua Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Pusat, Ida Wisnubaroto menyatakan bahwa dua dari lima …100 foto jurnalistik Indonesia tampil di festival Biennale 2012Komite GRID Biennale 2012 mengapresiasi karya fotografi jurnalistik dan film pendek Indonesia yang akan diikutsertakan …Lady Gaga dirikan yayasan untuk kaum mudaLady Gaga menggunakan ketenarannya untuk mendirikan yayasan bagi kaum muda. Yayasan tersebut diresmikan di Universitas …

View the original article here

Rumah Bung Karno keropos 70 persen

Posted: 02 Mar 2012 06:26 AM PST

Bengkulu (ANTARA News) – Akibat usia dan minimnya perbaikan atau rehabilitasi membuat kondisi rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu sudah keropos hingga 70 persen.

“Perbaikan sangat mendesak karena material bangunan 90 persen masih asli dan sudah rapuh dimakan usia, terutama material kayu 60 persen sudah layak diganti,” kata Koordinator Juru Pelihara Benda Cagar Budaya (BCB) Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi wilayah kerja Provinsi Bengkulu, Sugrahanudin di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan selain material kayu, bagian lain yang perlu direnovasi adalah atap, sebab sebagian sudah bocor sehingga mempercepat kerusakan bangunan tersebut.

Pengecatan terhadap dinding atau tembok yang sedikit retak akibat gempa yang berulangkali melanda Bengkulu dan sekitarnya juga perlu mendapat perhatian.

“Rehab harus segera dilakukan karena Bengkulu yang rawan gempa juga dapat mempercepat robohnya bangunan ini,” tambahnya.

Sugrahanudin yang sekaligus sebagai juru pelihara Rumah Bung Karno mengatakan usulan dana perbaikan sudah disampaikan ke BP3 Jambi tapi hingga saat ini belum ada kejelasan.

Kunjungan tim dari BP3 Jambi beberapa waktu lalu kata dia diharapkan dapat mempercepat proses rehab dengan menyetujui usulkan tersebut.

“Kami tidak tahu kebutuhan dananya, yang jelas tim dari BP3 Jambi sudah melihat langsung kondisi rumah ini, mudah-mudahan keputusannya menggembirakan,” katanya menerangkan.

Ia memperkirakan, jika tidak ada perbaikan dalam waktu dekat, rumah yang dibangun pada 1918 itu akan ambruk dalam satu tahun ke depan.

Rumah yang ditempati Bung Karno selama menjalani pengasingan di Kota Bengkulu pada 1938 hingga 1942 tersebut memiliki lima ruangan yaitu dua ruang tamu, dua ruang tidur dan satu ruang kerja Sang Proklamator.

“Terakhir diperbaiki pada 2008, ada penggantian atap dan pengecetan serta penataan taman, tapi struktur bangunan 90 persen masih asli,” katanya.

Sejumlah kusen atau tiang penyangga utama juga sudah lapuk dimakan rayap. Bahkan, satu jendela di ruang tamu, dimana sepeda ontel milik Bung Karno dipajang, tidak bisa dibuka tutup karena tiang penyangga sudah keropos.

“Kalau jendela dibuka langsung lepas, terpaksa dipaku dan tidak bisa dibuka lagi,” ujarnya.

Rumah yang pernah ditempati Bung Karno bersama istrinya tersebut adalah milik seorang saudagar berdarah Tionghoa. Pada masanya, rumah tersebut merupakan salah satu rumah termewah dengan sentuhan arsitektur gaya Eropa dan China.

Di rumah itu pula Soekarno untuk pertama kalinya bertemu dengan Fatmawati, putri tokoh Muhammadiyah Bengkulu, yang dinikahinya setelah resmi bercerai dari Inggit Ganarsih.

Sugrahanudin mengatakan meski kondisi bangunan sudah keropos dan bisa ambruk sewaktu-waktu, tingkat pengunjung ke rumah bersejarah itu masih tinggi.

Terutama di musim libur sekolah dan hari besar keagamaan, rumah tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat.

“Kami khawatir rumah ini roboh hingga menimpa pengunjung, tapi untuk menutup belum ada kajian dari ahli bangunan,” katanya.

(T.KR-RNI/E001) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

100 foto jurnalistik Indonesia tampil di festival Biennale 2012Komite GRID Biennale 2012 mengapresiasi karya fotografi jurnalistik dan film pendek Indonesia yang akan diikutsertakan …Lady Gaga dirikan yayasan untuk kaum mudaLady Gaga menggunakan ketenarannya untuk mendirikan yayasan bagi kaum muda. Yayasan tersebut diresmikan di Universitas …Grup musik hip-hop Muslim asal Amerika Serikat, Native Deen, memukau ribuan mahasiswa yang memadati pelataran parkir …

View the original article here

Wapres: film “Kita melawan Korupsi” sangat mengena

Posted: 02 Mar 2012 06:17 AM PST

Wapres Boediono (FOTO ANTARA)Jakarta (ANTARA News) – Wakil Presiden Boediono menilai film `Kita Melawan Korupsi` sangat mengena dalam kehidupan nyata saat ini.

“Saya sangat terkesan, inisiatifnya benar-benar mengena sekali realistis ya set-upnya,” katanya seusai menonton bareng film tersebut di Djakarta Theatre, Selasa.

Wapres yang datang bersama istrinya, Herawati, menambahkan, film tersebut sangat kontekstual dengan kondisi saat ini yang penuh godaan untuk melakukan korupsi dan suap.

“Tinggal kita maunya gimana dalam situasi yang serba banyak godaan deh katakanlah, akhirnya pada kita sendiri,” katanya.

Wapres menilai inisiatif para kawula muda dalam mengerjakan film ini sangat menyentuh dan dirinya mengapresiasi hal ini.

“Saya ucapkan selamat kepada adik-adik,” katanya.

Dalam acara nonton bareng tersebut tampak juga sejumlah pejabat diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto.

Sementara itu, film yang ditujukan sebagai kampanye anti praktek suap dan kolusi tersebut, diproduksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan didukung oleh lembaga pemantau Transparency International Indonesia (TII) dan lembaga kerjasama Amerika Serikat-Indonesia (Usaid).

Film “Kita vs Korupsi” ini terdiri dari empat rangkaian film pendek yang masing-masing berdurasi sekitar 30 menit. Keempat rangkaian film pendek itu yaitu, Selamat Siang Risa! Karya Ine Febrianti, Rumah Perkara karya Emil Heradi, Aku Padamu karya Lasja F. Susatyo, dan Psssttt… Jangan Bilang Siapa-Siapa karya Chairun Nissa.

Film ini dibintangi oleh artis-artis papan atas diantaranya Teuku Rifnu Wikana, Ranggani Puspadya, Nicholas Saputra, Revalina S.Temat, Ringgo Agus Rahman, Tora Sudiro, Dominique Diyose, Medina Kamil. Film layar lebar ini akan roadshow di kota-kota besar di Indonesia.
(T.M041/Z002) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Lady Gaga dirikan yayasan untuk kaum mudaLady Gaga menggunakan ketenarannya untuk mendirikan yayasan bagi kaum muda. Yayasan tersebut diresmikan di Universitas …Grup musik hip-hop Muslim asal Amerika Serikat, Native Deen, memukau ribuan mahasiswa yang memadati pelataran parkir …Komaruddin Hidayat dan film Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat teringat masa kecilnya di Pondok Pesantren Pabelan, Magelang, …

View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar