Minggu, 29 April 2012

chantika.com

chantika.com


Latihan Beban Ringan Lebih Efektif Kencangkan Otot Tubuh

Posted: 29 Apr 2012 05:07 AM PDT

Latihan beban secara intensif memang membuat tubuh Anda lebih kencang, khususnya pada bagian lengan. Bila Anda berharap segera ingin memiliki lengan kencang ala Jessica Biel, jangan keburu menyingkirkan dumbbell Anda yang seberat 2,5 kg. Karena meskipun tidak terlihat cukup mengesankan, dumbbell yang ringan justru akan membentuk lengan lebih baik daripada yang lebih berat.

Kuncinya, menurut Nicholas Burd, peneliti di McMaster University di Ontario, Canada, adalah melakukan lebih banyak repetisi. Artinya, Anda perlu melakukan lebih banyak hitungan menggunakan beban ringan tersebut, agar hasilnya sama atau bahkan lebih efektif jika menggunakan beban berat namun dengan repetisi lebih sedikit.

Burd mengatakan, bukan ukuran beratnya yang penting, melainkan lamanya latihan. Latihan dengan intensitas rendah untuk periode waktu yang lebih lama kemungkinan besar akan lebih efektif.

“Latihan ketahanan lain, di luar latihan intensitas tinggi yang sudah sering dibahas, bisa efektif dalam menstimulasi respons pembangunan otot yang dapat menghasilkan otot-otot yang lebih besar,” katanya.

Sesi latihan dengan intensitas yang lebih rendah yang dilakukan dengan lebih banyak repetisi kemungkinan lebih efektif karena membangun otot secara berkelanjutan selama berhari-hari. Meski begitu, untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan menggunakan beban yang lebih ringan, Anda harus benar-benar telah merasa lelah. Dan, ini hanya bisa didapat dengan latihan yang lebih lama.

Selain itu, Anda harus meningkatkan beban secara berkala untuk melihat perubahan dalam otot dan beban latihannya.

Temukan “Passion” dari 4 Pertanyaan

Posted: 29 Apr 2012 04:45 AM PDT

Banyak orang yang mengaku tak mengetahui apa passion-nya dalam hidup. Tak sedikit juga orang yang mengaku punya passion tapi tak tahu cara mewujudkannya, dan selalu mencari alasan di balik ketidakmampuannya ke luar dari kondisi yang dianggapnya menyulitkan untuk mewujudkan passion.

Anda butuh duduk tenang dan berpikir untuk menemukan passion, jelas psikolog dan pendiri Daily Meaning Alexander Sriewijono. Sejumlah pertanyaan ini juga bisa Anda ajukan ke diri sendiri, untuk membantu menemukan passion termasuk mewujudkannya.

1. Hal apa yang paling Anda sukai dari aktivitas atau pekerjaan?
Alex mengungkapkan orang paling sering salah mengartikan passion sebagai pekerjaan. “Passion tidak sama otomatis dengan pekerjaan,” tegasnya.

Alih-alih bertanya pada diri apa yang Anda punya (pekerjaan atau aktivitas), akan lebih baik menanyakan hal apa dari pekerjaan yang membuat Anda selalu bersemangat? Hal apa dari aktivitas Anda yang paling disukai?

Menjawab sejumlah pertanyaan ini dapat membantu Anda memahami makna passion yang sesungguhnya, hingga akhirnya memudahkan Anda untuk mewujudkan passion.

2.  Satu kata apa yang paling merepresentasikan diri Anda?
Pertanyaan ini penting diajukan dan punya kaitan erat dengan passion. Hanya dengan mengenali diri sendiri seutuhnya, Anda bisa menjadi seseorang yang jauh lebih “bersinar”.

Orang lain dapat melihat bagaimana Anda menjalankan aktivitas atau pekerjaan dengan penuh semangat dan bergairah, karena Anda berhasil merepresentasikan diri yang sesungguhnya. Jadi pikirkan kembali, satu kata apa yang paling mewakili diri Anda, sebagai langkah awal mengenali diri lebih mendalam. Semakin Anda mengenali diri sendiri, Anda mampu menemukan dan mewujudkan passion.

3. Apa yang Anda kerjakan?
“Hati-hati, karena ini merefleksikan pekerjaan Anda,” jelas Alex. Ia menyontohkan, penulis yang memiliki passion akan menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan, “Saya mengerjakan sesuatu untuk memengaruhi orang lain” atau “Saya mengerjakan sesuatu untuk membuat dunia lebih berwarna”. Passion akan mendorong Anda menjawab pertanyaan semacam ini dengan lebih bermakna, bukan sekadar menjelaskan secara harfiah apa yang Anda kerjakan untuk hidup.

Setiap orang memiliki passion yang berbeda meski aktivitas atau pekerjaannya sama. Inilah yang membedakan Anda dengan orang-orang lain se-profesi misalnya. Dengan memahami apa yang Anda kerjakan, dan tahu mengapa Anda melakukan pekerjaan tersebut, Anda takkan menjadi korban dalam hidup atau dengan kata lain Anda akan selalu passionate menjalankan apa pun aktivitas Anda.

4. Seperti apa cara berpikir Anda?
Alex mengatakan, orang yang punya passion akan selalu berpikir berangkat dari apa yang ia mau bukan berangkat dari apa yang ia punya. Dengan kata lain ia memiliki pola pikir quantum leap.

Untuk mencari jawaban atau solusi dari apa pun kondisi, pilihan, tantangan yang sedang dihadapinya, ia kemudian akan bertanya pada dirinya tiga hal ini:
* Apa yang paling diinginkan terjadi?
* Apa yang sudah saya punya?
* Apa yang harus saya lakukan?

Sebagai contoh, jika saat ini Anda memiliki uang Rp 2 juta, enam bulan dari sekarang Anda mau berlibur ke mana? Dengan memiliki cara berpikir quantum leap, seseorang akan memberikan jawaban yang boleh jadi dianggap tak masuk akal bagi orang lain.

Misalnya, ada orang yang menjawab, “Saya akan berlibur ke Eropa” atau “Saya akan berlibur ke Bali”. Orang yang memiliki pola pikir quantum leap akan memberikan jawaban yang didorong oleh passion dalam diri,  dengan berpikir, “Tak ada yang tak mungkin, dan semua hal bisa saja terjadi dalam hidup”. Orang seperti ini mendasarkan jawaban pada keinginannya untuk ke Eropa, bukan mendasarkan jawaban pada apa yang ia punya (Rp 2 juta) saat ini.

Artinya, ia meyakini bahwa ia mampu ke Eropa enam bulan ke depan, meski uang yang dimilikinya saat ini hanya Rp 2 juta. Lantas apa yang akan terjadi? Ia akan menempatkan keinginannya (berlibur ke Eropa) sebagai fokus utama, lalu ia akan tergerak untuk menganalisa kembali apa yang ia punya saat ini dan ia takkan berhenti sampai disitu, karena setelahnya ia akan berupaya mencari cara bagaimana agar ia bisa ke Eropa.

Semangat dan gairah dalam dirinya lah, yang pada akhirnya mendorongnya untuk mewujudkan keinginan, berlibur ke Eropa, dengan segala daya yang dikerahkan tanpa terkalahkan oleh kondisi apa pun.

Penata Rambut Kate Middleton Mengenang “Royal Wedding”

Posted: 29 Apr 2012 04:22 AM PDT

Hari ini, Minggu, 29 April 2012, pasangan The Duke dan The Duchess of Cambridge merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama. Sampai setahun setelah mengucapkan janji pernikahan di hadapan pastor di gereja Westminster Abbey, Kate Middleton tetap menjadi fashion icon. Tak hanya gaya berbusananya yang selalu menjadi perbincangan, tetapi juga tatanan rambutnya.

 

Hairdresser-nya, Richard Ward, termasuk orang yang berdebar menanti sambutan masyarakat Inggris untuk melihat bagaimana rupa si puteri jelita saat keluar dari mobil pengantin ketika itu. “Ketika ia keluar dari mobil, dan saya melihatnya tampil menawan dalam gaunnya, saya tak bisa berbicara. Ia tampak sulit dipercaya,” ujar Ward, yang menjalankan salonnya, Chelsea, bersama koleganya, James Pryce.

Ward mengenang persiapan pernikahan selama berbulan-bulan, sampai akhirnya tujuh orang stylist tiba pukul 05.30 di Goring Hotel untuk mulai menyiapkan penampilan Kate. Suasananya saat itu begitu tenang, meskipun di luar terdengar riuh-rendah suara masyarakat London yang ingin menyaksikan dari dekat wajah calon pendamping Pangeran William.

“Jendelanya terbuka, dan kami bisa mendengar kerumunan orang di luar, sungguh aneh dan tidak nyata rasanya,” kenang Ward.

Menurut Ward, banyak orang yang tidak tahu bahwa William sore harinya muncul di Clarence House untuk membantu-bantu, menjelang resepsi pernikahan, sehingga mengejutkan tim penata rambutnya ini. Saat itu Ward ingin menunjukkan bagian belakang rambut Kate, namun kesulitan mengangkat cermin berusia 500 tahun di ruangan itu.

Melihat itu, William bergegas bangkit. “‘Biar saya bantu’, katanya, dan saya bilang, ‘Tidak, tidak apa-apa, sungguh’. Tapi ia mengangkat satu sisinya, dan saya mengangkat sisinya yang lain, lalu kami memutar cermin itu bersama. Ia baik sekali,” tutur Ward.

Ward menilai pasangan ini sangat rileks dan membumi.

“Ia (Kate) punya selera humor yang baik, Anda bisa bercanda dengan mudah dengannya,” papar Ward.

Pria yang masih sesekali mengunjungi salonnya ini juga terkesan dengan kesigapan William dalam banyak hal. Waktu pertama kali mengunjungi rumah pasangan ini, William lah yang menyiapkan sajian teh buatnya.

Tips Merebus Telur Yang Baik

Posted: 28 Apr 2012 07:34 AM PDT

Saat Paskah, telur rebus utuh dengan cangkang yang mulus cantik untuk dihias dengan berbagai warna-warni cat minyak rasanya sangat dinanti oleh anak-anak. Namun, sayangnya ketika merebus telur ayam ini seringkali kurang matang di dalamnya, putih telurnya merembes keluar, atau cangkangnya retak.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan telur dengan tekstur telur yang kenyal, dan cangkang tidak retak.

1. Beri jarak antar telur.
Sebaiknya beri jarak antara satu telur dengan telur yang lain. Jangan masukkan terlalu banyak telur dalam satu panci, karena hal ini bisa menyebabkan telur “menabrak” satu sama lainnya sehingga kulit mungkin akan retak dan putih telurnya merembes keluar. Selain itu, pastikan beri air sampai melebihi tinggi telur, atau sampai telur tenggelam.

2. Jangan memasak telur terlalu lama.
Banyak orang memasak telur terlalu lama untuk memastikan telurnya matang merata, terutama bagian kuning telurnya. Namun ternyata, memasak telur terlalu lama bisa menyebabkan telur memiliki tekstur yang mirip karet. “10 menit sudah cukup untuk mematangkan telur ini,” ungkap Hillary Meyer, food editor lulusan New England Culinary Institute dalam artikelnya How to Perfectly Hard Boil Eggs for Easter Eggs.

Jika ingin telur yang sedikit lebih lunak, maka kurangi saja empat menit dari waktu yang diperlukan. Setelah 10 menit, maka rendam telur dalam air dingin sampai telur benar-benar dalam kondisi dingin. Hal ini akan mempermudah proses pengupasan telur nantinya.

3. “Normalkan” suhu telur.
Jangan langsung merebus telur yang baru saja dikeluarkan dari lemari es. Gunakan telur yang segar dan suhu yang normal atau suhu kamar. Diamkan sejenak ketika telur keluar dari kulkas sampai suhunya normal. Telur yang baru keluar dari lemari es ini bisa membuat telur matang lebih lama, dan juga akan membuat risiko telur rusak lebih besar.

Sumber:Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar