Senin, 30 April 2012

chantika.com

chantika.com


Menjadi Terbuka Dengan Elegan

Posted: 30 Apr 2012 01:24 AM PDT

KOMPAS.com – Manakah yang lebih menggambarkan diri Anda: tertutup atau terbuka? Penuh rahasia atau transparan? Menyimpan rapat-rapat informasi yang dimiliki atau senang berbagi informasi?

Di dunia yang begitu dinamis seperti sekarang ini, manakah yang menurut Anda akan lebih berhasil sebagai pemimpin? Kita saksikan sendiri dunia kita berubah pesat dengan berkembangnya teknologi informasi. Dunia menjadi begitu "terbuka", orang pun sangat mudah mengakses informasi apapun, kapan pun, di mana pun. Perubahan jaman ini seolah juga memunculkan "seleksi alam" baru: individu yang tidak siap "terbuka" dan "membuka diri", menjadi lebih rawan "tersingkir".

Kadang kita memang bisa punya berbagai alasan untuk memelihara sikap tertutup. Teman saya mengatakan kapok untuk banyak menceriterakan tentang rencana, bisnis, dan keadaan perusahaan kepada mitra kerjanya, karena ternyata mitra kerjanya membocorkan rencananya tersebut ke kompetitor. Ya, kita tentu bisa memahami kecutnya perasaan teman kita ini, karena merasa dipecundangi. Kita memang harus pintar memilah dan memilih informasi yang perlu dibagi dan bisa bermanfaat.

Namun, apa jadinya bila kita sibuk menutup diri atau menahan informasi, padahal facebook, twitter, dan beberapa media sosial lain yang semakin marak, sudah merupakan open source? Informasi yang kita coba sembunyikan dan tahan-tahan, terkadang tetap bisa diakses oleh orang lain. Jadi, di era informasi seperti sekarang apakah kita masih punya pilihan untuk bersikap misterius dan tidak membuka akses bagi orang lain untuk mengetahui tentang siapa kita?

Bayangkan kesenjangan kita dengan anak buah atau penerus kita, bila kita tidak transparan. Bisakah kita “berbeda dunia” dengan mereka dan membiarkan mereka meraba-raba bila mereka menggantikan kita? Bersikap misterius memberi peluang orang menduga-duga, bahkan bisa salah mempersepsi sikap, pikiran, dan pandangan kita. Sebaliknya, dengan sikap terbuka kita malah bisa sekaligus melakukan "marketing me". Tidak heran kalau kita melihat para calon gubernur Jakarta tiba-tiba membuka jalur facebook dan twitter.

Membuka diri adalah membiarkan orang lain tahu tentang apa yang kita yakini dari dalam, bukan hanya di permukaan. Otomatis, kegiatan pribadi, apa yang kita katakan, dan kebiasaan kita pun tersorot oleh orang di luar keluarga sendiri. Keterbukaan diri ini tidak bisa kita lakukan secara instan, tidak bisa dipaksakan. Ini sebabnya kita perlu juga berlatih untuk membuka diri dan membuat diri kita transparan dengan elegan.

Membangun ikatan dan komunitas
Saat kita bersikap terbuka, otomatis kita "mengundang" orang lain dengan ide dan pikiran yang sama untuk bergabung, bahkan sampai bisa membentuk komunitas. Lihatlah bagaimana Obama atau calon Gubernur menyuarakan konsep dan pemikirannya, sehingga membentuk pengikut dan membangun komunitas "pendukung" yang kuat.

Seorang manajer ataupun owner perusahaan kecil pun sebetulnya harus mulai berpikir bahwa setiap institusi adalah sebuah komunitas yang sarat nilai. Itu sebabnya, sebagai pemimpin, ia perlu menyuarakan pendapatnya, agar komunitas bisa bergerak dan tumbuh. Kita bisa menyaksikan betapa Gerakan Indonesia Mengajar tidak susah mendapatkan "creme de la creme" intelektual yang rela mengorbankan dirinya, meninggalkan pekerjaan, dan mengikuti kata hatinya untuk bergabung dalam berbagai gerakan memajukan pendidikan Indonesia. Semua karena nilai yang dikomunikasikan dengan terbuka, jelas, dan jernih.

Seorang ahli manajemen mengatakan bahwa fenomena ini adalah “The New Normal”, di mana  rekayasa kemasan tidak mempan lagi. Keterbukaan dan kontrol yang jelaslah yang membuat orang di dalam suatu organisasi termotivasi. Disiplin pun dijalankan bukan berdasar "how", tetapi lebih karena "why"-nya jelas.

Ahli manajemen Kanter dan Fine mengumpamakan keterbukaan masa kini seperti mahluk di dasar laut yang berbentuk busa. Meskipun banyak material melewati badannya, ia tetap bisa bertahan dan tetap transparan, karena memiliki ikatan yang kuat dengan dasarnya. Pada era di mana brain lebih kuat daripada fungsi manusiawi lainnya, kemampuan untuk menerjemahkan apa yang kita rasakan, yakini, dan kehendaki dalam presentasi yang terang adalah jalan agar kita senantiasa mampu membangun ikatan yang kuat dengan nilai-nilai dalam organisasi.

"Mendengar" sebelum "bicara"
Apa yang kita yakini, kita tahu dan kita kehendaki, tidak selalu sama dengan apa yang dipersepsikan orang luar terhadap kita. Inilah sebabnya, membuka diri selalu tidak dimulai dengan "berbicara", tetapi justru dengan "mendengar". Perusahaan seperti Zappos yang terkenal bersuara keras dalam mengumandangkan gaya dan kultur organisasinya, sangat mengenal pelanggannya, dan betul-betul paham apa yang dibutuhkan pelanggannya. Ini contoh bahwa bersikap transparan bukan sekadar membuka diri, tetapi didahului oleh sikap dan upaya proaktif mengenal siapa yang kita ajak bicara.

Terbuka tidak sama dengan "asbun" (asal bunyi), apalagi "omdo" (omong doang). Orang lain pasti bisa segera bisa merasakan bila keterbukaan dipaksakan. Niat untuk membuka diri dan transparan perlu didasari niat tulus untuk mendekatkan diri, pada anak buah, pelanggan atau masyarakat. Sebelum kita memperkenalkan siapa kita dan menceritakan prinsip kita, tentu kita harus tahu dengan siapa kita bicara, tahu keadaan dan kondisi sebenarnya, paham kebutuhan dari target "audiens" kita.

Terbuka juga otomatis akan menuntut kita untuk merespons, menjawab, menanggapi orang lain, jadi sama sekali bukan bersikap "jumawa" atau mengambil sikap satu arah. Kita harus sadar bahwa satu-satunya jalan untuk bertahan di era faceless dan non-personal ini adalah menguakkan lebih banyak apa yang kita pikirkan, apa yang kita sasar dan impikan kepada orang-orang di sekitar kita.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

Make Up Cepat Gaya Casual

Posted: 30 Apr 2012 01:19 AM PDT

KOMPAS.com – Tampil dengan gaya kasual bisa jadi pilihan, namun bukan berarti riasan wajah ditinggalkan. Gaya kasual Anda akan terlihat lebih menarik dengan polesan riasan wajah yang simpel, dan bisa diaplikasikan dalam 10-15 menit. Kuncinya, pilih warna yang tepat untuk menunjang gaya harian yang kasual, dan aplikasikan riasan di setiap tahapan dengan benar.

“Penggunaan eyeliner seringkali keliru. Salah aplikasi bisa menyebabkan kesalahan riasan sehingga Anda harus menghapusnya dan memulai lagi dari awal,” jelas make-up artist Mariska Mariana, di sela kegiatan Fashion Workshop New Crocs New You di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (19/4/2012).

Untuk menciptakan riasan wajah simpel, segar, menunjang gaya kasual Anda, Mariska memberikan sejumlah kiatnya.

* Wajah bersih.
Pastikan wajah Anda dalam kondisi bersih sebelum mengaplikasikan make-up. Riasan wajah yang diaplikasikan pada wajah kotor, justru akan memicu kerusakan pada wajah.

* Riasan dasar.
Pemakaian pelembab, foundation,  bedak tabur atau padat, mengawali riasan wajah. Pelembab lebih berfungsi sebagai skincare untuk melindungi kulit, foundation juga kerap dipakai agar riasan melekat sempurna, sementara bedak dapat melindungi wajah dari paparan debu secara langsung, selain untuk menyempurnakan riasan tahap awal.

“Sebagian orang memakai dua bedak sekaligus, tabur dan padat, tujuannya agar pelembab dan foundation melekat sempurna di wajah. Ada juga yang memilih menggunakan BB Cream, produk pelembab merangkap foundation, yang membantu meringkas waktu make-up karena hanya dengan satu produk, dua kebutuhan ini bisa terpenuhi,” jelas Mariska kepada Kompas Female.

Cara mengaplikasikan riasan dasar ini juga perlu diperhatikan. Pakai bedak, pelembab, dan foundation dari bagian dahi dengan arah ke samping bawah. “Jangan memakai pelembab dengan cara rotasi. Pemakaian dari bagian atas wajah dengan arah ke samping bawah bertujuan agar bedak, foundation juga pelembab tidak menggumpal sehingga hasil riasan lebih tahan lama,” jelas Mariska.

* Eyeshadow.
Untuk gaya penampilan simpel kasual, pilih warna eyeshadow coklat. “Eyeshadow coklat tua wajib punya untuk riasan harian yang sederhana,” jelasnya. Aplikasikan eyeshadow pada bagian kelopak mata, lalu berikan highlight pada bagian tulang mata di atas kelopak. “Highlight dapat membentuk tulang agar riasan mata terlihat lebih hidup,” jelasnya.

* Eyeliner.
Make-up tak lengkap tanpa eyeliner, kata Mariska. Untuk riasan sederhana dan bagi pemula, gunakan eyeliner model pensil. Caranya, aplikasikan di sepanjang garis mata atas diawali dari ujung terluar mata menuju ke dalam. Pastikan eyeliner bagian dalam lebih tipis dari bagian terluar mata. Lakukan hal yang sama pada garis mata bawah, namun aplikasikan eyeliner hanya setengahnya (tidak penuh hingga ke ujung dalam garis mata bawah).

Sebaliknya, jika Anda memilih menggunakan eyeliner cair, sebaiknya aplikasikan eyeliner dari garis mata bagian dalam menuju ke bagian luar. “Sebaiknya eyeliner cair digunakan oleh mereka yang sudah mahir mengaplikasikannya, karena jika salah aplikasi, Anda harus menghapus seluruhnya termasuk eyeshadow dan memulai dari awal. Inilah yang kerap membuat make-up membutuhkan waktu lebih lama,” tuturnya.

* Sentuhan akhir.

Blush on dan lipstik menjadi sentuhan akhir untuk riasan dan tampilan kasual ini. Bubuhi tulang pipi dengan blush on dari arah atas menyamping ke bawah. Untuk melengkapi riasan, gunakan lipstik dengan warna natural.

Lezatnya Tempe Lapis Daging

Posted: 30 Apr 2012 12:51 AM PDT

Bahan:
100 gr tempe, potong 4 x 4 x ½ cm
2 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garam
½ sdt lada
50 ml air
4 lbr keju slices, potong jadi 4 bagian
16 lbr daging sukiyaki
minyak untuk menggoreng

Pelapis:
2 btr telur, kocok lepas
100 gr tepung roti

Cara membuat:
1. Celupkan tempe ke dalam campuran bawang putih, garam, lada, dan air. Diamkan selama 15 menit.
2. Panaskan minyak, goreng tempe sampai setengah matang. Angkat, tiriskan.
3. Ambil sepotong tempe, beri satu lembar keju, tutup dengan tempe. Bungkus tempe dengan daging sukiyaki sampai dua lapis.
4. Celupkan tempe ke dalam kocokan telur, lalu gulingkan di atas tepung roti hingga rata. Lakukan pelapisan hingga dua kali. Simpan dalam lemari es.
5. Panaskan minyak, goreng tempe lapis, dalam minyak panas hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan.

Untuk 6 orang

Tips: Tempe yang sudah dipanir sebaiknya disimpan dalam lemari es supaya waktu digoreng tepung panir sudah menempel dan hasilnya lebih bagus.

Resep: Nuraini W
Uji Dapur: Dilla
Penata Saji: T. Firta Hapsari

Minggu, 29 April 2012

chantika.com

chantika.com


Latihan Beban Ringan Lebih Efektif Kencangkan Otot Tubuh

Posted: 29 Apr 2012 05:07 AM PDT

Latihan beban secara intensif memang membuat tubuh Anda lebih kencang, khususnya pada bagian lengan. Bila Anda berharap segera ingin memiliki lengan kencang ala Jessica Biel, jangan keburu menyingkirkan dumbbell Anda yang seberat 2,5 kg. Karena meskipun tidak terlihat cukup mengesankan, dumbbell yang ringan justru akan membentuk lengan lebih baik daripada yang lebih berat.

Kuncinya, menurut Nicholas Burd, peneliti di McMaster University di Ontario, Canada, adalah melakukan lebih banyak repetisi. Artinya, Anda perlu melakukan lebih banyak hitungan menggunakan beban ringan tersebut, agar hasilnya sama atau bahkan lebih efektif jika menggunakan beban berat namun dengan repetisi lebih sedikit.

Burd mengatakan, bukan ukuran beratnya yang penting, melainkan lamanya latihan. Latihan dengan intensitas rendah untuk periode waktu yang lebih lama kemungkinan besar akan lebih efektif.

“Latihan ketahanan lain, di luar latihan intensitas tinggi yang sudah sering dibahas, bisa efektif dalam menstimulasi respons pembangunan otot yang dapat menghasilkan otot-otot yang lebih besar,” katanya.

Sesi latihan dengan intensitas yang lebih rendah yang dilakukan dengan lebih banyak repetisi kemungkinan lebih efektif karena membangun otot secara berkelanjutan selama berhari-hari. Meski begitu, untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan menggunakan beban yang lebih ringan, Anda harus benar-benar telah merasa lelah. Dan, ini hanya bisa didapat dengan latihan yang lebih lama.

Selain itu, Anda harus meningkatkan beban secara berkala untuk melihat perubahan dalam otot dan beban latihannya.

Temukan “Passion” dari 4 Pertanyaan

Posted: 29 Apr 2012 04:45 AM PDT

Banyak orang yang mengaku tak mengetahui apa passion-nya dalam hidup. Tak sedikit juga orang yang mengaku punya passion tapi tak tahu cara mewujudkannya, dan selalu mencari alasan di balik ketidakmampuannya ke luar dari kondisi yang dianggapnya menyulitkan untuk mewujudkan passion.

Anda butuh duduk tenang dan berpikir untuk menemukan passion, jelas psikolog dan pendiri Daily Meaning Alexander Sriewijono. Sejumlah pertanyaan ini juga bisa Anda ajukan ke diri sendiri, untuk membantu menemukan passion termasuk mewujudkannya.

1. Hal apa yang paling Anda sukai dari aktivitas atau pekerjaan?
Alex mengungkapkan orang paling sering salah mengartikan passion sebagai pekerjaan. “Passion tidak sama otomatis dengan pekerjaan,” tegasnya.

Alih-alih bertanya pada diri apa yang Anda punya (pekerjaan atau aktivitas), akan lebih baik menanyakan hal apa dari pekerjaan yang membuat Anda selalu bersemangat? Hal apa dari aktivitas Anda yang paling disukai?

Menjawab sejumlah pertanyaan ini dapat membantu Anda memahami makna passion yang sesungguhnya, hingga akhirnya memudahkan Anda untuk mewujudkan passion.

2.  Satu kata apa yang paling merepresentasikan diri Anda?
Pertanyaan ini penting diajukan dan punya kaitan erat dengan passion. Hanya dengan mengenali diri sendiri seutuhnya, Anda bisa menjadi seseorang yang jauh lebih “bersinar”.

Orang lain dapat melihat bagaimana Anda menjalankan aktivitas atau pekerjaan dengan penuh semangat dan bergairah, karena Anda berhasil merepresentasikan diri yang sesungguhnya. Jadi pikirkan kembali, satu kata apa yang paling mewakili diri Anda, sebagai langkah awal mengenali diri lebih mendalam. Semakin Anda mengenali diri sendiri, Anda mampu menemukan dan mewujudkan passion.

3. Apa yang Anda kerjakan?
“Hati-hati, karena ini merefleksikan pekerjaan Anda,” jelas Alex. Ia menyontohkan, penulis yang memiliki passion akan menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan, “Saya mengerjakan sesuatu untuk memengaruhi orang lain” atau “Saya mengerjakan sesuatu untuk membuat dunia lebih berwarna”. Passion akan mendorong Anda menjawab pertanyaan semacam ini dengan lebih bermakna, bukan sekadar menjelaskan secara harfiah apa yang Anda kerjakan untuk hidup.

Setiap orang memiliki passion yang berbeda meski aktivitas atau pekerjaannya sama. Inilah yang membedakan Anda dengan orang-orang lain se-profesi misalnya. Dengan memahami apa yang Anda kerjakan, dan tahu mengapa Anda melakukan pekerjaan tersebut, Anda takkan menjadi korban dalam hidup atau dengan kata lain Anda akan selalu passionate menjalankan apa pun aktivitas Anda.

4. Seperti apa cara berpikir Anda?
Alex mengatakan, orang yang punya passion akan selalu berpikir berangkat dari apa yang ia mau bukan berangkat dari apa yang ia punya. Dengan kata lain ia memiliki pola pikir quantum leap.

Untuk mencari jawaban atau solusi dari apa pun kondisi, pilihan, tantangan yang sedang dihadapinya, ia kemudian akan bertanya pada dirinya tiga hal ini:
* Apa yang paling diinginkan terjadi?
* Apa yang sudah saya punya?
* Apa yang harus saya lakukan?

Sebagai contoh, jika saat ini Anda memiliki uang Rp 2 juta, enam bulan dari sekarang Anda mau berlibur ke mana? Dengan memiliki cara berpikir quantum leap, seseorang akan memberikan jawaban yang boleh jadi dianggap tak masuk akal bagi orang lain.

Misalnya, ada orang yang menjawab, “Saya akan berlibur ke Eropa” atau “Saya akan berlibur ke Bali”. Orang yang memiliki pola pikir quantum leap akan memberikan jawaban yang didorong oleh passion dalam diri,  dengan berpikir, “Tak ada yang tak mungkin, dan semua hal bisa saja terjadi dalam hidup”. Orang seperti ini mendasarkan jawaban pada keinginannya untuk ke Eropa, bukan mendasarkan jawaban pada apa yang ia punya (Rp 2 juta) saat ini.

Artinya, ia meyakini bahwa ia mampu ke Eropa enam bulan ke depan, meski uang yang dimilikinya saat ini hanya Rp 2 juta. Lantas apa yang akan terjadi? Ia akan menempatkan keinginannya (berlibur ke Eropa) sebagai fokus utama, lalu ia akan tergerak untuk menganalisa kembali apa yang ia punya saat ini dan ia takkan berhenti sampai disitu, karena setelahnya ia akan berupaya mencari cara bagaimana agar ia bisa ke Eropa.

Semangat dan gairah dalam dirinya lah, yang pada akhirnya mendorongnya untuk mewujudkan keinginan, berlibur ke Eropa, dengan segala daya yang dikerahkan tanpa terkalahkan oleh kondisi apa pun.

Penata Rambut Kate Middleton Mengenang “Royal Wedding”

Posted: 29 Apr 2012 04:22 AM PDT

Hari ini, Minggu, 29 April 2012, pasangan The Duke dan The Duchess of Cambridge merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama. Sampai setahun setelah mengucapkan janji pernikahan di hadapan pastor di gereja Westminster Abbey, Kate Middleton tetap menjadi fashion icon. Tak hanya gaya berbusananya yang selalu menjadi perbincangan, tetapi juga tatanan rambutnya.

 

Hairdresser-nya, Richard Ward, termasuk orang yang berdebar menanti sambutan masyarakat Inggris untuk melihat bagaimana rupa si puteri jelita saat keluar dari mobil pengantin ketika itu. “Ketika ia keluar dari mobil, dan saya melihatnya tampil menawan dalam gaunnya, saya tak bisa berbicara. Ia tampak sulit dipercaya,” ujar Ward, yang menjalankan salonnya, Chelsea, bersama koleganya, James Pryce.

Ward mengenang persiapan pernikahan selama berbulan-bulan, sampai akhirnya tujuh orang stylist tiba pukul 05.30 di Goring Hotel untuk mulai menyiapkan penampilan Kate. Suasananya saat itu begitu tenang, meskipun di luar terdengar riuh-rendah suara masyarakat London yang ingin menyaksikan dari dekat wajah calon pendamping Pangeran William.

“Jendelanya terbuka, dan kami bisa mendengar kerumunan orang di luar, sungguh aneh dan tidak nyata rasanya,” kenang Ward.

Menurut Ward, banyak orang yang tidak tahu bahwa William sore harinya muncul di Clarence House untuk membantu-bantu, menjelang resepsi pernikahan, sehingga mengejutkan tim penata rambutnya ini. Saat itu Ward ingin menunjukkan bagian belakang rambut Kate, namun kesulitan mengangkat cermin berusia 500 tahun di ruangan itu.

Melihat itu, William bergegas bangkit. “‘Biar saya bantu’, katanya, dan saya bilang, ‘Tidak, tidak apa-apa, sungguh’. Tapi ia mengangkat satu sisinya, dan saya mengangkat sisinya yang lain, lalu kami memutar cermin itu bersama. Ia baik sekali,” tutur Ward.

Ward menilai pasangan ini sangat rileks dan membumi.

“Ia (Kate) punya selera humor yang baik, Anda bisa bercanda dengan mudah dengannya,” papar Ward.

Pria yang masih sesekali mengunjungi salonnya ini juga terkesan dengan kesigapan William dalam banyak hal. Waktu pertama kali mengunjungi rumah pasangan ini, William lah yang menyiapkan sajian teh buatnya.

Tips Merebus Telur Yang Baik

Posted: 28 Apr 2012 07:34 AM PDT

Saat Paskah, telur rebus utuh dengan cangkang yang mulus cantik untuk dihias dengan berbagai warna-warni cat minyak rasanya sangat dinanti oleh anak-anak. Namun, sayangnya ketika merebus telur ayam ini seringkali kurang matang di dalamnya, putih telurnya merembes keluar, atau cangkangnya retak.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan telur dengan tekstur telur yang kenyal, dan cangkang tidak retak.

1. Beri jarak antar telur.
Sebaiknya beri jarak antara satu telur dengan telur yang lain. Jangan masukkan terlalu banyak telur dalam satu panci, karena hal ini bisa menyebabkan telur “menabrak” satu sama lainnya sehingga kulit mungkin akan retak dan putih telurnya merembes keluar. Selain itu, pastikan beri air sampai melebihi tinggi telur, atau sampai telur tenggelam.

2. Jangan memasak telur terlalu lama.
Banyak orang memasak telur terlalu lama untuk memastikan telurnya matang merata, terutama bagian kuning telurnya. Namun ternyata, memasak telur terlalu lama bisa menyebabkan telur memiliki tekstur yang mirip karet. “10 menit sudah cukup untuk mematangkan telur ini,” ungkap Hillary Meyer, food editor lulusan New England Culinary Institute dalam artikelnya How to Perfectly Hard Boil Eggs for Easter Eggs.

Jika ingin telur yang sedikit lebih lunak, maka kurangi saja empat menit dari waktu yang diperlukan. Setelah 10 menit, maka rendam telur dalam air dingin sampai telur benar-benar dalam kondisi dingin. Hal ini akan mempermudah proses pengupasan telur nantinya.

3. “Normalkan” suhu telur.
Jangan langsung merebus telur yang baru saja dikeluarkan dari lemari es. Gunakan telur yang segar dan suhu yang normal atau suhu kamar. Diamkan sejenak ketika telur keluar dari kulkas sampai suhunya normal. Telur yang baru keluar dari lemari es ini bisa membuat telur matang lebih lama, dan juga akan membuat risiko telur rusak lebih besar.

Sumber:Kompas

Sabtu, 28 April 2012

chantika.com

chantika.com


Gunakan Tabir Surya Untuk Melindungi Kulit Dari Sinar UVA

Posted: 28 Apr 2012 06:53 AM PDT

Paparan sinar ultraviolet A (UVA) berdampak buruk bagi kulit. Apalagi bagi Anda yang beraktivitas di luar ruang mulai pukul 09:00 hingga 15:00. Radikal bebas yang berasal dari sinar UV dapat merusak jutaan sel sehat pada lapisan epidermis.
Paparan UVA tak bisa dihindari, radikal bebas pun tak mudah dimusnahkan, namun Anda dapat menangkal serangan yang membahayakan kulit dengan perawatan tepat. Langkah paling sederhana melindungi kulit dari pengaruh buruk radikal bebas adalah dengan rutin menggunakan pelembab dan tabir surya.

“Pelembab yang mengandung SPF tak lantas melindungi kulit sepenuhnya, karena fungsi utamanya adalah untuk melembabkan. Perlindungan kulit dari paparan sinar UV didapatkan dari tabir surya mengandung PA++ yang dipakai setelah menggunakan pelembab,” jelas Ari Martono, Education Manager Kiehl’s Indonesia, di sela acara Kiehl’s Beauty, Art & Style Talk Show di Sogo Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (28/4/2012).

Ari menjelaskan 90 persen kerusakan kulit merupakan dampak dari efek paparan sinar UVA. Inilah sebabnya aplikasi rutin tabir surya menjadi penting sekaligus kunci perawatan kulit wajah.

Ia menambahkan, jika tidak menggunakan tabir surya, penuaan pun lebih cepat muncul. Tandanya muncul bintik hitam pada wajah, kulit mengalami dehidrasi, terlihat kusam dan teksturnya menjadi lebih kasar.

“Penggunaan tabir surya dapat memproteksi kulit dari radikal bebas yang dapat merusak jutaan sel sehat di kulit lapisan epidermis. Kalau sel sehat ini rusak, kemampuan regenerasi sel akan melemah,” jelasnya.

Sebaiknya gunakan tabir surya sebagai tahap akhir ritual perawatan kulit harian, setelah pembersihan wajah dan penggunaan pelembab. “Pakai tabir surya 15-20 menit sebelum beraktivitas di luar ruang,” sarannya.

Sumber:Kompas

Cara Mencegah Jerawat Akibat Poni

Posted: 28 Apr 2012 06:41 AM PDT

 

Potongan rambut poni memang merupakan cara terbaik untuk menyembunyikan dahi yang lebar atau menonjol. Namun apakah Anda memperhatikan bahwa poni membuat dahi Anda cenderung berjerawat?

Jerawat di bagian dahi atau garis rambut biasanya disebabkan kontak antara rambut dan kulit secara terus-menerus, sehingga menumpuk sisa produk penataan rambut ke wajah. Agar dahi tidak malah langganan berjerawat karena poni yang kotor, simak cara untuk mencegah timbulnya problem kulit akibat paparan bahan-bahan kimia melalui rambut.

1. Kenakan aksesori rambut. Menyingkirkan poni dari dahi dengan menggunakan aksesori rambut merupakan cara mudah untuk memberi kesempatan pada kulit untuk bernafas. Tentu saja Anda tidak perlu menjepitnya setiap saat. Poni membuat wajah terlihat lebih muda, itu sebabnya Anda memakai guntingan ini kan? Tetapi ketika sedang tidak butuh memamerkan poni, kenakan bandana misalnya saat beres-beres di rumah, shower cap ketika sedang melakukan perawatan wajah, dan tentunya headband ketika sedang nge-gym. Sesekali pasang bando atau jepit untuk menciptakan penampilan yang berbeda.

2. Gunakan produk perawatan wajah dengan formula yang lembut. Hindari menggunakan facial scrub dengan butiran yang kasar, karena akan memperparah kondisi kulit Anda. Pada malam hari, aplikasikan serum eksfoliasi untuk membantu melenyapkan sel-sel kulit mati, dan oleskan produk perawatan dengan bahan asam salisilat pada kulit yang bermasalah. Selalu sediakan tisu pembersih atau kertas minyak untuk membersihkan sisa-sisa produk perawatan wajah yang berpindah dari rambut ke dahi Anda.

3. Perhatikan cara menata rambut.
Dengan membuat sedikit perubahan, Anda bisa melindungi kulit wajah dari paparan bahan kimia. Ketika akan menggunakan hairspray, semprotkan bahan tersebut pada sisir untuk mencegah hairspray berubah menjadi semacam facial mist karena bahan turut terpapar di wajah. Hindari mengaplikasikan produk di sekitar garis rambut atau langsung ke kulit kepala. Oles atau semprotkan produk pada batang rambut, mulai bagian tengah ke ujungnya.

Sumber:Kompas

Madonna Biasa Bertukar Sepatu Dengan Putrinya

Posted: 28 Apr 2012 06:24 AM PDT

Madonna (53) bercerita, ia dan putrinya, Lourdes, yang berusia 15 tahun, kini biasa bertukar pakai sepatu.

Artis musik kawakan yang memiliki label fashion Material Girl bersama Lourdes ini mengaku menyukai sepatu kets Converse Lourdes. “Saya biasa mengenakan sepatu kets Converse-nya. Ia selalu mengenakan boots tentara milik saya. Ia memiliki gaya yang mengagumkan,” tutur Madonna kepada majalah Life & Style. “Tapi, seperti umumnya ibu-ibu, saya mengatakan, ‘Kamu tidak bisa berdandan seperti itu!’” sambungnya.

Jika Lourdes–buah cinta Madonna dengan mantan kekasihnya yang juga pelatih olah raga pribadinya, Carlos Leon–berlaku tak pantas, Madonna sepertinya berbuat keras terhadap Lourdes. “Ia seorang pemberontak! Saya mengambil teleponnya,” kata Madonna, yang juga punya seorang putra, Rocco (11), dari perkawinannya yang kandas dengan sutradara Guy Ritchie, dan mengadopsi dua anak berusia enam tahun, David dan Mercy.

Sumber:Kompas

Demi Moore Digosipkan Menjalani Bedah Plastik

Posted: 28 Apr 2012 05:59 AM PDT

Demi Moore (49) membantah gosip yang menyebut bahwa ia telah menjalani bedah plastik demi penampilan seksinya dalam film Charlie’s Angels: Full Throttle.

“Mungkin suatu hari nanti saya akan menjalani bedah plastik. Mengesalkan saya, orang-orang terus-menerus mengatakan berapa banyak uang saya habiskan untuk bedah plastik,” ujarnya.

Moore, yang sekarang terlihat lebih langsing dan cantik daripada ketika ia masih berusia 20-an dan 30-an, mengutarakan bahwa ia memiliki penampilan muda itu karena gaya hidup yang aktif, diet rendah kalori yang sehat, dan perawatan wajah yang sederhana.

Moore, yang tadinya memiliki garis-garis halus dan kerut pada wajahnya, baru-baru ini telah menggunakan rangkaian produk perawatan kulit dari salah satu merek Italia. Rangkaian produk itu mengandung 100 persen bahan-bahan alami yang mengencangkan dan mencerahkan kulit wajah secara efektif.

Sumber:Kompas

Para Remaja di Korsel Dilarang Menonton Lady Gaga

Posted: 28 Apr 2012 05:31 AM PDT

 Para pejabat Korea Selatan melarang mereka yang berusia di bawah 18 tahun untuk menyaksikan konser penyanyi popo Amerika Serikat, Lady Gaga.

Lady Gaga yang terkenal dengan kostum dan gerakan tari yang seronok memulai tur dunianya di Ibu Kota Korea Selatan, Jumat (27/4/2012).

Para pejabat menyatakan alasan pelarangan itu adalah konstum dan musik Gaga yang mereka sebut cabul atau terlalu seksi.
Lady Gaga akan tampil di stadion Olimpiade dengan kapasitas 70.000 kursi. Kelompok-kelompok Kristen di Korea Selatan melakukan serangkaian protes menentang penampilan Lady Gaga.

Pihak penyelenggara mengatakan mereka akan mengembalikan tiket bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan akan melakukan pemeriksaan usia sebelum konser dimulai.

Konser dunia Gaga ditujukan untuk mempromosikan album terbarunya, Born This Way, judul salah satu lagunya yang terjual satu juta kopi dalam lima hari pertama penjualan.

Lady Gaga mengatakan dalam akun Twitternya, Senin lalu, “Sangat senang! Panggung merupakan satu hal yang lebih dari mimpi saya. Saatnya gladi bersih sekarang!”

“Saya akan menampilkan tur terbaik dalam hidupmu,” kata Gaga kepada 23 juta pengikutnya di Twitter.

Ke Indonesia Bulan Juni

Situs bintang pop itu menyebutkan dirinya pernah dinominasikan dalam 10 penghargaan musik Billboard termasuk Top Artist, Top Female Artist (Artis Perempuan Terbaik), dan Top Pop Album.
Penghargaan Billboard Music tahun ini direncanakan berlangsung tanggal 20 Mei.
Lady Gaga akan melanjutkan tur dunianya ke Indonesia pada bulan Juni.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan menyatakan tidak akan mentoleransi konstum seronok penyanyi itu. “Saya meminta Lady Gaga untuk menghargai budaya dan tradisi kami. Sebagian besar penduduk adalah umat Islam dan kami tidak dapat membiarkannya berpenampilan seksi,” kata Amidhan kepada kantor berita AFP.
Namun ia mengatakan tidak akan mengeluarkan fatwa terkait konser artis Amerika ini.
Belum jelas konstum apa yang akan digunakan Lady Gaga di Jakarta.

Namun untuk konser di Seoul, ia akan menggunakan empat busana buatan Giorgio Armani, yang diumumkan Senin lalu.

Sumber:Kompas

Solusi Agar Tas Anda Tak Menimbulkan Penyakit

Posted: 28 Apr 2012 01:54 AM PDT

Tas selalu menemani ke mana pun kita pergi, ke kantor, kafe, toilet, pesta, ke mana pun. Sayangnya, jarang terpikir oleh kita bahwa sahabat setia ini ternyata bisa menjadi sumber penyakit. Mulai sakit punggung, kaku leher, hingga menyebabkan saraf tubuh bagian belakang terjepit. Periksa kembali tas Anda dan jalani solusi ini agar terhindar dari berbagai penyakit.

1. Terlalu berat: dapat menyebabkan bahu bungkuk, sindrom impingement, sakit leher kronis.
Beberapa orang suka dengan model tas yang besar agar bisa menampung banyak barang bawaan. Satu tas bisa menampung laptop, agenda, tas make-up, dompet dan pernak pernik yang jika ditotal beratnya bisa mencapai 5 kg.

The American Chiropractic Association menyarankan agar kita tidak membawa beban yang beratnya lebih dari 10-15 persen berat badan. Distribusi beban yang tak merata dapat menyebabkan masalah postural. Seperti bahu yang melengkung, sindrom impingement atau nyeri pada bahu, sakit leher kronis, tekanan dan tegangan pada jaringan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kesemutan.

Solusi: Bagi beban Anda ke dalam tas lain sehingga tumpuan berat tidak hanya ditanggung oleh satu bagian tubuh Anda.

2. Jarang dicuci: dapat menyebabkan bersin dan gatal-gatal.
Dibanding dengan sepatu, tas memiliki nasib yang malang. Jika sepatu dicuci dan dibersihkan seminggu sekali, membersihkan tas sebulan sekali saja belum tentu. Akibatnya bisa ditebak. Selain kotor dan bau, tas yang jarang dicuci juga bisa menjadi sarang kuman. Bayangkan kotoran apa saja yang melekat di tas. Mulai debu jalanan, hingga kuman di toilet. Berbagai penyakit pun bisa timbul karenanya, seperti alergi (bersin dan gatal) dan influensa.

Solusi: Cuci tas minimal dua minggu sekali. Bersihkan juga bagian dalamnya dari barang-barang tidak dipakai atau dari remah-remah makanan yang sering Anda bawa.

3. Modelnya itu-itu saja: dapat menyebabkan skeliosis.
Setiap orang punya kebiasaan yang unik. Bagi Anda yang suka dengan tas sandang dan selalu membawanya di bahu sebelah kanan. Tanpa sadar, kebiasaan ini mendorong Anda untuk kerap berdiri dengan melengkungkan pinggul ke kanan.

Saat Anda membawa tas berat di satu sisi pundak dalam waktu lama, lengkuk alamiah leher yang membagi rata tekanan di tulang belakang, mulai terganggu sehingga membuat nyeri di punggung, pundak, dan kepala. Selain itu kebiasaan membawa tas sandang dapat mengakibatkan tulang belakang melengkung (skeliosis). Tak tertutup kemungkinan, saraf di area itu terjepit sehingga leher, pinggul, bahkan betis ikut terasa nyeri.

Solusi: Ganti model tas secara berkala atau miliki tas dengan beberapa model. Yang terbaik adalah model ransel karena tas ini membagi beban sama rata antara bahu kanan dan kiri. Namun demikian, bukan berarti tas ransel akan membebaskan Anda dari sakit sama sekali, terutama jika beban yang disandang melampaui kemampuan.

Nah, jika kedua bahu sudah terasa sangat nyeri, tak ada pilihan lain kecuali menggendong tas di depan tubuh untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Jika menggunakan tas bahu, usahakan secara berkala memindahkannya dari sisi satu ke sisi lain. Kebiasaan ini bisa mengurangi risiko nyeri pada sendi, dan otot akibat tekanan berat yang terus menerus.

4. Tali tidak sesuai bentuk tubuh: dapat menyebabkan tekanan berlebih pada bahu dan punggung.
Entah itu terlalu panjang atau terlalu pendek, masih menurut The American Chiropractic Association, tas dengan tali permanen (tidak bisa dipanjang-pendekkan), dapat memicu nyeri otot bahu dan punggung. Begitu juga dengan tas bertali terlalu tipis atau sempit.

Solusi: Pilihlah tali selempang (strap) yang lebar dan memiliki bantalan. Tali seperti ini akan mendistribusikan tekanan pundak sehingga Anda merasa lebih nyaman. Pilih juga desain strap yang bisa diatur sesuai bentuk badan. Namun jika Anda bersikeras memilih tas dengan tali sempit, sebaiknya jangan membawa barang terlalu berat.

Sumber:Kompas

Tips Agar Berat Badan Stabil

Posted: 28 Apr 2012 01:45 AM PDT

Untuk menjaga kebugaran tubuhnya, Susan Bachtiar selalu menjaga pola makan sehat dengan selalu membatasi asupan kalori. Untuk Anda yang sedang ingin mengatur pola makan dan menurunkan berat badan, Susan punya beberapa tips yang bisa digunakan:

1. Kurangi makanan berminyak
Selain menimbulkan timbunan lemak di beberapa bagian tubuh (sehingga tidak sedap dipandang), makanan yang berminyak juga kurang baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, asupan makanan yang berlemak harus dikurangi. Susan memilih untuk mengurangi pengolahan makanan yang digoreng dengan cara memanggang atau mengukusnya.

2. Mengurangi asupan gula
Gula merupakan salah satu bahan makanan yang bisa meningkatkan berat badan seseorang. Susan mengakui bahwa ia penggemar makanan manis, sehingga bila ingin berat badannya tetap stabil ia harus tegas membatasi asupan gula yang masuk. Meskipun begitu, Susan menghindari gula pengganti karena menurutnya mengandung aspartam yang bisa berbahaya untuk kesehatan.

3. Tidak menyimpan makanan
“Usahakan memasak hanya untuk sekali makan dan dihabiskan,” sarannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesegaran makanan, dan menghindari penumpukan ikatan lemak yang berbahaya karena reaksi kimia yang ditimbulkan. Untuk nasi merah, biasanya Susan menyimpannya ke dalam lemari es, lalu mengambil secukupnya untuk makan selanjutnya.

4. Jangan terlalu menyiksa diri
Diet merupakan usaha keras yang dilakukan untuk membatasi pola makan, jadi sebenarnya tubuh sudah berjuang keras untuk melakukannya. Maka tak ada salahnya untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri atas upaya yang dilakukan dengan menikmati makanan sesekali. Hanya saja, pembatasan dan kesadaran diri juga sangat diperlukan. “Saya selalu memberi hadiah untuk diri sendiri waktu weekend dengan wisata kuliner. Tapi tetap makan dalam batas yang terkontrol,” tambahnya.

5. Kenali tubuh
Sebelum melakukan diet, sebaiknya kenali kebutuhan tubuh terlebih dulu. “Awalnya saya melakukan diet golongan darah A, yang seharusnya menuntut saya menjadi vegetarian. Tapi kendalanya saya punya vertigo, sehingga harus makan daging merah. Maka sebelum memutuskan diet, kenali kondisi tubuh dan kombinasikan dengan diet yang dijalankan,” pungkasnya.

Sumber:Kompas

Kenali Karakter Desainer Sebelum Memilih Koleksinya

Posted: 28 Apr 2012 01:36 AM PDT

Anda bisa mengenali kualitas busana buatan desainer dari konsep rancangannya. Desainer yang memiliki konsep kuat dalam rancangannya, akan menghasilkan koleksi busana yang jauh lebih berkualitas.

Jadi, kalau Anda berminat mengoleksi busana buatan desainer, kenali lebih dahulu seperti apa konsepnya. Untuk bisa mengenali seperti apa konsepnya, Anda dapat mengumpulkan berbagai informasi mengenai desainer dan rancangannya dari berbagai ulasan fashion.

Lantas apa hubungannya konsep dengan hasil akhir busana? Mengenai hal ini desainer berpengalaman lebih dari 10 tahun, Lenny Agustin punya penjelasan. Ia mengatakan konsep rancangan yang kuat berdampak pada pemilihan bahan, bahkan terlihat jelas saat desainer menampilkan koleksinya di pagelaran busana.

“Kalau rancangan tidak berkonsep, akan sangat terlihat pada pemilihan bahan, selain juga terlihat jelas dari fashion show, termasuk dalam pemilihan judul koleksinya, yang kurang berkualitas,” jelas Lenny saat bedah buku perdananya, Fashion is My Playground di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bagi Lenny, kekuatan konsep inilah yang akan menentukan kualitas busana rancangan desainer. Semestinya, desainer mampu menuangkan berbagai ide dan inspirasi yang didapatkannya, ke dalam konsep rancangan, sebelum akhirnya memproduksi busana yang siap dipakai penikmat fashion.

Pentingnya konsep dalam rancangan busana menjadi pesan penting yang ingin Lenny sampaikan melalui bukunya. Juga melalui roadshow yang menyasar pecinta fashion, utamanya sekolah mode, agar desainer muda mampu menghasilkan koleksi busana dengan kualitas tinggi.

Lenny sendiri mengaku memiliki bank konsep, yang siap direalisasikan menjadi berbagai koleksi busana. Selain menyimpan konsep, ia pun kerap menyimpan material dan bahan rancangan dari hasil penelusuran juga perjalanannya ke berbagai tempat.

Lantaran memiliki konsep rancangan yang kuat, Lenny pun leluasa menciptakan busana kaya detil.

“Karena konsep sudah kuat, biasanya saya akan fokus mengerjakan detil. Saya selalu ingin merancang busana dengan lebih banyak detil dari pekerjaan tangan, tapi seringkali tidak terwujud sepenuhnya lebih karena pertimbangan waktu,” ungkapnya.

Sumber:Kompas

Tak Semua “High Heels” Nyaman Dipakai

Posted: 28 Apr 2012 01:25 AM PDT

Model sepatu high-heels terus bertambah dan semakin gaya, apalagi dengan paduan warna yang menggoda mata. Meski memiliki desain dan warna menarik, tak semua high-heels kelas atas nyaman dipakai berjalan kaki.

Maestro stiletto, Christian Louboutin pun mengakui, high-heels kerap menimbulkan penderitaan saat dipakai berjalan. “High heels merupakan kenikmatan yang menyakitkan. Kalau Anda tak bisa berjalan dengannya, jangan memakainya,” akunya.

Meski begitu, para perancang sepatu punya argumennya sendiri dan tak henti berkreasi mencipta ragam model high-heels dengan ukuran dan harga yang semakin tinggi. Semakin tinggi harga high heel semakin nyaman dipakai, ini argumennya.

Penulis dan jurnalis fashion penggemar high-heels, Liz Jones menguji argumen ini. Seminggu penuh ia mengukur sejauhmana kenyamanan sepatu high-heels mahal yang diklaim nyaman. Ia menemukan, sepatu high-heels mahal belum tentu memberikan kenyamanan saat berjalan.

Meski begitu, kecintaannya pada high-heels membuatnya tak berpaling dari sepatu hak tinggi ini. Bahkan high-heels telah mendiktenya dalam beraktivitas setiap hari.

Jones juga tak terpengaruh oleh ulasan yang mengatakan sepatu model ballet pumps merupakan tren terkini menggantikan model platform atau sepatu hak pendek kembali digemari sebagai alternatif model wedges. Faktanya, sepatu hak tinggi selalu ada di mana-mana, terpajang dengan indahnya di etalase toko, dan banyak perempuan masih mengandalkannya untuk memberikan ilusi pada kaki. Kaki terlihat lebih panjang dan ramping kalau perempuan menggunakan high-heels.

Untuk membuktikan pengakuan  Louboutin tentang penderitaan memakai high-heels, Jones melakukan eksperimen dengan tujuh model sepatu hak tinggi dari berbagai kelas ini:

Christian Louboutin (sekitar Rp 11 juta)
Model sepatu Mary Janes dari Christian Louboutin merupakan sepatu versi mewah berharga tinggi. Terbuat dari bahan kulit yang lembut, dirancang dengan sol merah melambangkan keberanian. Menurut Jones, bagi Anda yang memiliki jari kaki berukuran besar, model sepatu ini hanya akan membuat sakit dan menimbulkan kemerahan pada kaki saat sepatu dipakai karena bagian ujung nya berukuran kecil.  Tali pada pergelangan kaki juga terlalu tipis, sehingga menyulitkan untuk dipakai.

Zara.com ( sekitar Rp 739.000)
High-heels perpaduan warna pink dan oranye ini mewakili tren color blocking yang kembali digemari. Sandal model platform setinggi 5 cm ini memiliki dimensi seperti pensil, sangat ramping. Model high-heels ini masih nyaman saat dipakai berjalan,  namun bagi Anda yang memiliki betis besar, high-heels super-slim ini justru akan membuat kaki berukuran besar semakin menonjol.

Kurtgeiger.com (Rp 4,3 juta)
Model sandal dua tali warna pink tipe Himalaya ini terasa nyaman dipakai, dan membuat penggunanya merasa lebih aman saat berjalan kaki dengan high-heels. Meski berjalan kaki di jalan yang licin selama 15 menit, sandal tinggi ini tetap nyaman dikenakan. Bagi Anda yang bertubuh kecil, ankle strap berukuran besar pada sandal ini kurang tepat untuk Anda. Meski begitu, kalau bicara soal nyaman, Jones mendapatkannya dari sandal ini.

Gina.com (sekitar Rp 9,2 juta)
Menurut Jones, sepatu tipe Adele turquoise ini dirancang dengan sangat baik. Sepatu setinggi 5 cm ini nyaman dipakai termasuk saat berdiri lama. Ia pun mengakuinya, sepatu ini paling nyaman dipakai dibandingkan merek lainnya.

Office.co.uk (sekitar Rp 1,1 juta)

Sepatu high-heels color blocking juga didapati dari koleksi Office.co.uk ini. Warna dasar terang seperti biru, merah, kuning berpadu sempurna dengan hitam. Sandal setinggi 5 cm ini bisa memberikan ilusi kaki panjang sekaligus juga kenyamanan saat berjalan kaki. Anda bisa tampil gaya dan berjalan dengan nyaman saat menggunakannya.

Jimmychoo.co.uk (sekitar Rp 11 juta)
Kali ini Jones percaya dengan pernyataan Louboutin, bahwa sepatu mahal tak selamanya nyaman dipakai. Merek sepatu Jimmy Choo setinggi 15 cm ini tepat dipakai untuk bergaya. Resleting pada bagian belakang membuat kaki “terbungkus” sempurna, dan angkle strap yang menutupi kaki membuatnya terlihat lebih kencang dan ramping. Namun, rasa sakit mulai terasa di bola kaki ketika sepatu ini dipakai berjalan, dan tak adanya lapisan pada sol membuat penggunanya merasakan derita. Saat Anda memakainya, Anda akan lebih sering membutuhkan kursi dan lebih menyukai duduk ketimbang berdiri apalagi berjalan kaki dengan jarak jauh.

Rasa sakit yang dirasakan saat berjalan dengan sepatu ini berada di urutan kedua setelah koleksi Louboutin.

Axparis.co.uk ( sekitar Rp 473.000)
Sepatu ini merupakan versi murah dari sepatu platform hitam Louboutin yang dikenakan Victoria Beckham saat menghadiri Royal Wedding. Dari segi desain tak banyak yang bisa dibanggakan dari sepatu warna cobalt ini. Namun, sepatu ini nyaman dipakai dan Jones pun mengakuinya. Ia nyaman berjalan kaki dengan dua anjingnya menggunakan high-heels setinggi 15 cm ini, meski ia tak bisa berjalan kaki terlalu jauh ketika mengenakannya.

Rasa nyaman didapati dari sepatu ini, sama seperti dua sepatu lainnya yang dibanderol dengan harga lebih terjangkau.

Jones pun menyimpulkan, sepatu high-end tak lebih nyaman dari sepatu kelas high-street. Sepatu yang lebih terjangkau justru lebih mampu memberikan rasa nyaman, dan tak membuat penggunanya merasa takut terkilir saat memakainya.

Sumber:Kompas

Sepatu yang Modelnya Aneh Makin Disuka

Posted: 28 Apr 2012 01:10 AM PDT

Saat hadir dalam acara pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, April 2011, penampilan Victoria Beckham menjadi perbincangan pemerhati mode. Dipadukan dengan gaun longgar -karena saat itu Victoria tengah hamil- dan topi berwarna hitam, istri David Beckham ini mengenakan sepatu yang terbuat dari satin hitam dengan hak setinggi 16,5 cm dan 6,35 cm di sol bagian depan.

Beberapa hari setelah Victoria mengenakan sepatu berjenis platform (sepatu dengan hak dan sol depan yang tinggi) dari Christian Louboutin ini, sepatu-sepatu serupa menjadi serbuan pencinta mode. Di semua butik sepatu Louboutin, sepatu ala Victoria habis terjual.

Victoria, yang memang penggemar sepatu Louboutin, juga pernah mengenakan sepatu asal Perancis tersebut dengan tinggi hak mencapai 20 cm.

Sepatu-sepatu tersebut tak hanya menarik perhatian karena tingginya. Tak jarang, juga karena desainnya. Lady Gaga sebagai ikon mode di panggung musik, misalnya, pernah tampil dengan sepatu yang tingginya 15 cm tanpa hak. Sepatu karya perancang Jepang, Noritaka Tatehana, ini hanya bertumpu pada paruh kaki bagian depan.

Desain yang dipakai para selebritas ini pula yang menginspirasi perancang dan pemilik bisnis sepatu di Indonesia. Di Bandung, misalnya, Dewi Arrum (24) dan Donna Turner (27) sebagai pemilik label Prugna memahami bahwa pasar tengah berselera menjajal sesuatu yang baru.

Dewi menjelaskan, model yang tampak "seram" seperti yang dipakai Lady Gaga sebenarnya cukup aman dan nyaman dipakai. "Ketika berjalan, kita memang lebih banyak bertumpu pada bagian depan kaki. Ada atau tidak ada bagian tumit, tidak terlalu masalah," ujarnya.

Meski beberapa desainnya terinspirasi dari fenomena di panggung mode, ide itu selalu diramu dengan kemampuan teknik produksi dan pertimbangan kenyamanan. Dari "ramuan" itu muncullah desain Prugna. Di mata pelanggannya, Prugna memang menawarkan sepatu yang unik.

"Makin aneh modelnya, sepertinya orang makin senang. Hanya saja, kami tetap realistis, menghitung apakah pengerjaannya memungkinkan dan tetap harus nyaman dipakai," kata Dewi.

Sebagian besar sepatu Prugna merupakan variasi bentuk wedges, yaitu sepatu yang haknya menyatu dengan bagian sol. Salah satunya adalah wedges yang dibentuk seperti kurva di bawah tumit, ada juga yang dipahat model zig-zag, atau bersusun dengan beberapa warna sekaligus.

Model wedges mereka yakini lebih "mudah" dan santai dipakai dibandingkan stiletto (sepatu dengan hak yang tipis) walaupun dibuat sama tinggi. Dengan bentuk wedges, Dewi dan Donna juga merasa bisa lebih kaya mengeksplorasi desain.

Ciri tradisional
Peluang pasar yang bagus di ranah sepatu perempuan membuat Liana Gunawan serta duet Virry Nainggolan dan Nova Tanjung di Jakarta merilis sepatu dengan merek dan ciri khas masing-masing.

Dengan merek La Spina, Liana tak hanya menjual sepatu hak tinggi dan wedges setinggi 10-12 cm yang membuat kaki perempuan terlihat jenjang, tetapi juga menyajikan keindahan Indonesia. La Spina menggunakan batik Garutan, songket, atau tenun Pinawetengan, beberapa dari sekian banyak kain tradisional Indonesia.

"Saya ingin mempertahankan ciri tradisional, tetapi dalam kesan yang ringan," kata Liana, yang kemudian membuat variasi sepatu dengan hak lebih rendah, termasuk sepatu-sepatu datar.

Virry dan Nova, yang merilis label V&N sejak Januari 2011, meyakini, kebiasaan perempuan memiliki lebih banyak sepatu dibandingkan pria menjadi peluang bisnis.

Mengandalkan jenis sepatu bersol tebal, yaitu platform dan wedges, V&N memang memiliki desain yang serupa dengan sepatu-sepatu bermerek internasional. Dengan model ini, variasi motif dan warna pada umumnya ada di bagian atas sepatu. Untuk jenis sepatu pump (sepatu tertutup), misalnya, motif kulit macan tutul atau kulit ular menjadi andalan.

Sentuhan unik juga terlihat pada sepatu sling back (sepatu tertutup di bagian depan dan terbuka di belakang dengan tali pengikat). Virry menggunakan gambar dan foto dari majalah yang dia adopsi menjadi permukaan bagian atas sepatu.

Berangkat dari kegemaran mengoleksi dan memakai sepatu, khususnya sepatu tinggi, Virry dan Nova menerima pesanan khusus untuk ukuran-ukuran tinggi. Kedua perempuan ini bahkan menyarankan pembeli memesan sepatu dengan tinggi 10 cm ke atas. "Karena sepatu tinggi itu seksi, membuat kaki jenjang yang memunculkan kepercayaan diri," ujar Nova.

Sepatu-sepatu dengan hak tinggi dan sol tebal sebenarnya bukanlah model baru di dunia mode. Seperti tren mode yang selalu berputar, jenis sepatu seperti platform pernah populer di tahun 1970-an. Tak hanya oleh remaja putri dan perempuan dewasa, sepatu platform juga dikenakan oleh remaja pria, terutama untuk sepatu dengan model hak datar.

Berdasarkan sejarahnya, sepatu-sepatu tinggi yang bernama chopines telah dipakai perempuan di Venice, Italia. Adapun kaum pria di Eropa mengenakan sepatu hak tinggi pada abad ke-17 sebagai penanda kekuasaan.

Sumber:Kompas

Rabu, 25 April 2012

chantika.com

chantika.com


“The Art of War” 3D James Cameron Bantu Sineas China

Posted: 24 Apr 2012 10:52 PM PDT

Sutradara dan produser film asal Kanada, James Francis Cameron, merasa tidak sia-sia datang ke Ibu Kota China untuk menghadiri Festival Film Internasional Beijing 2012, yang digelar 23 hingga 28 April.

Dalam sambutannya pada pembukaan festival  tersebut Senin (23/4/2012) malam, pria kelahiran Kapuskasing, Ontario itu menyatakan, “Tidak sia-sia saya terbang sekitar 15 jam dengan menyaksikan perhelatan yang hebat malam ini,” ujarnya.

Festival Film Internasional Beijing yang digelar untuk kedua kalinya ini akan menyeleksi 260 film lokal dan 20 film mancanegara termasuk film yang dibuatnya, Titanic, yang diproduksi pada 2007.

Tak hanya karena perhelatan itu dibuat begitu “megah” dan spektakuler dengan menampilkan ratusan penari dengan koreografi memukau, yang membuatnya tidak rugi datang ke ajang itu, tetapi juga karena dalam dua pekan pemutaran film Titanic 3D di China, berhasil memberikan pendapatan yang lebih besar dibandingkan pemutaran di negara lain.

Incoming search terms:

  • GAMBAR TOKO PAPABUBBLE DI GRAND INDONESIA (1)

Hilyani Hidranto Kian Mantap Di Tv

Posted: 24 Apr 2012 10:47 PM PDT

Pemenang Wajah Femina 2007, Hilyani Hidranto (29), semakin enjoy melakoni profesi sebagai pemandu acara. Setelah beberapa saat lekat dengan acara olahraga di televisi, kini perempuan yang akrab disapa Yani ini menjadi pemandu acara di MetroTV, Jalan-jalan Asyik (JJA).

“Konsep acaranya adalah pergi ke tempat-tempat unik dan memberikan ‘sesuatu’ untuk belajar. Jadi bukan tempat-tempat untuk liburan atau wisata,” tutur Yani.

Pada episode yang lalu, misalnya, JJA menayangkan kesibukan di pasar kue subuh Senen, Kepolisian Daerah Metro Jaya, dan markas pemadam kebakaran di Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Bagi Yani, acara barunya itu sangat menyenangkan. “Selain jadi lebih kenal dengan kota tempat aku tinggal, sejak dulu aku memang ingin jadi pemandu acara untuk acara jalan-jalan atau kalau enggak ya olahraga,” papar Yani. Untuk sementara, JJA masih akan mengeksplorasi tempat-tempat di sekitar Jakarta dan Bandung, Jawa Barat.

Saat ini, Yani juga masih sibuk membawakan sejumlah acara olahraga di televisi, seperti Kualifikasi MotoGP di Trans7 dan menjadi courtside reporter untuk ASEAN Basketball League yang tayang di ESPN. “Kemarin sempat ditawari jadi penyiar radio, tapi jadwalnya enggak cocok. Jadi, ya, tunggu yang lain aja,” kata Yani. (DOE)

Sumber :
Kompas Cetak

Momen Bahagia Kinaryo Sih

Posted: 24 Apr 2012 10:42 PM PDT

Kebahagiaan tengah menyelimuti bintang film Kinaryosih. Setelah menikah pada awal Maret 2011 lalu dengan pujaan hatinya, Brett Lee Money, yang dilangsungkan secara sederhana dan luput dari pantaun media di Australia dan Jakarta.

Kini kebahagiaan itu bertambah lengkap dengan kelahiran putra pertamanya, Steven Lee Money, yang  lahir di sebuah rumah sakit di Singapura, pada 27 Maret 2012. Mau tahu seperti apa  momen-momen bahagiaanya itu, dari pernikahan sampai melahirkan. Tengok foto-fotonya DI SINI

Sumber :
kasakusuk

 

 

 

Ayu Ting Ting Selamat Dari Kecelakaan

Posted: 24 Apr 2012 10:29 PM PDT

Penyanyi dangdut pedendang “Alamat Palsu”, Ayu Ting-Ting, lolos dari kecelakaan mobil dalam perjalanan menuju sebuah kota di Sumatera Selatan. Karena itu, ia mengadakan acara syukuran untuk rumah barunya sekaligus keselamatannya.

Di Sumatera Selatan itu, ketika itu Ayu dan rombongannya sedang mengarah ke sebuah kota yang berjarak enam jam dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Ayu akan manggung di sana.

Mobil yang ditumpangi oleh Ayu ada dalam iring-ringan mobil yang sebagiannya mengalami kecelakaan. Ia bersyukur karena kejadian itu tidak menelan korban jiwa dan tak menimpa dirinya. “Alhamdulillah enggak kenapa-kenapa. Kami bareng-bareng ada tujuh atau enam mobil. Kami di mobil kedua, yang lainnya ada di belakang. Jadi, mobil belakang yang nyungsep,” tutur Ayu ketika ditemui di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Minggu (22/4/2012) malam.

Ayu tidak tahu secara rinci apa yang terjadi dalam kecelakaan itu, karena ia tak berani turun dari mobil untuk melihat langsung. “Aku kaget, tiba-tiba berhenti. Mobil itu sudah nyungsep. Yang satu ancur. Aku enggak berani turun,” ceritanya.

Tips Merebus Pasta

Posted: 24 Apr 2012 10:23 PM PDT

Saat merebus pasta, biasanya Anda akan menambahkan minyak dalam air rebusan agar pasta tidak lengket. Namun, menurut Executive Chef Hotel Dharmawangsa, Vindex Tengker, hal ini tidaklah bermanfaat.

“Menambahkan minyak dalam air rebusan ini tidak akan membuat pasta jadi tidak lengket,” ungkapnya kepada Kompas Female, dalam acara Chef of the Year, Unilever Food Solution di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Senin (23/4/2012).

Vindex memaparkan, jika Anda menambahkan minyak saat merebus pasta, yang terjadi Anda hanya akan menghabiskan banyak minyak dan membuangnya sia-sia dalam air rebusan.

“Sebaiknya ketika merebus pasta, cukup tambahkan saja garam ke dalamnya untuk membuat pasta jadi lebih gurih,” bebernya.

Agar tak lengket dan tak cepat kering, tambahkan sedikit minyak goreng atau olive oil setelah pasta direbus dan ditiriskan. Lalu aduk sampai minyak ini merata ke semua bagian. Namun, jelas Vindex hal ini hanya perlu dilakukan jika Anda ingin menyimpan pasta. Menurutnya, cara ini dapat membuat pasta yang ingin Anda simpan setelah dimasak, menjadi tidak lengket dan menempel karena kelembabannya terjaga.

“Tapi jika ingin dimakan langsung tidak perlu pasta yang sedang ditiriskan tak perlu ditambahkan minyak, karena saat panas pasta tidak menempel,” pungkasnya.

Geliat Sepatu Lokal,Pasar Lokal Sangat Menjanjikan

Posted: 24 Apr 2012 10:19 PM PDT

Pernahkan Anda menghitung ada berapa pasang jumlah sepatu di rumah Anda? Kalau saja setiap orang punya minimal dua pasang, bayangkan berapa banyak sepatu yang dibutuhkan penduduk Indonesia.

Kita perkirakan saja penduduk Indonesia yang memiliki sepatu berjumlah setengahnya dari total sekitar 240 juta orang. Itu saja sudah mencapai angka 120 juta. Kalau kemudian setiap orang punya minimal dua pasang sepatu, jumlah itu akan membengkak lagi.

Itulah setidaknya perkiraan Marga Singgih, Ketua Bidang Pengembangan Pasar Dalam Negeri Pengurus Nasional Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), ketika ditanya tentang gambaran besar kebutuhan dan produksi sepatu di Indonesia.

Jumlah kebutuhan yang cukup besar ini melahirkan banyak pengusaha sepatu. Aprisindo mencatat, saat ini terdapat lebih dari 100 merek nasional meski tidak semuanya diproduksi di negeri sendiri. Selain perusahaan besar, lahir pula industri kecil yang beberapa di antaranya dibuat perempuan-perempuan pencinta sepatu.

Di Jakarta, misalnya, ada La Spina yang mengangkat motif etnik Indonesia milik Liana Gunawan. Ada pula sepatu-sepatu tinggi seperti yang dikenakan selebritas Hollywood dengan label V&N kepunyaan Virry Nainggolan dan Nova Tanjung. Di Bandung, Prugna yang didirikan Dewi Arrum dan Donna Turner juga menghasilkan kreasi sepatu-sepatu modis.

Pada pameran Indonesia Fashion Week 2012, Februari lalu, kesempatan untuk ngobrol dengan Dewi dan Donna di anjungan Prugna sulit didapat karena pengunjung menyesaki anjungan itu sepanjang hari. Para perempuan -kebanyakan berusia muda- itu bukan sekadar berdesakan untuk mengamati produk Prugna. Mereka membeli sepatu-sepatu unik yang dipajang, sebagian lagi memesan berdasarkan model yang ada untuk disesuaikan dengan ukuran kaki mereka. "Aduh, buat duduk aja enggak sempat," kata Donna.

Hingga sebulan kemudian, ketika bertemu dengan Donna dan Dewi, keduanya masih sibuk menyiapkan sepatu-sepatu pesanan yang akan dikirimkan kepada pencinta baru Prugna yang antusias itu.

Bisnis sepatu yang mereka rintis pada umumnya didasari pengalaman bertualang mencari sepatu yang dibuat berdasarkan pesanan untuk diri sendiri, seperti yang dialami Liana. "Ternyata tak mudah mencari tukang yang bisa membuat sepatu yang pas dengan kaki kita," kata Liana.

"Hobi" mencari tukang sepatu berubah menjadi bisnis ketika Liana menemukan banyak perempuan senasib. Pertengahan 2009, dia mulai menawarkan jasa pembuatan sepatu kepada teman-temannya. Sepatunya sendiri dibuat oleh tukang yang dinilai sudah cocok membuatkan sepatu untuknya.

Tak diduga, nyatanya tak mudah menjalankan bisnis tersebut. Membuat sepatu membutuhkan akurasi yang sangat tinggi. Apalagi, kaki setiap orang tidak sama. "Beda beberapa milimeter saja dengan ukuran kaki membuat tidak nyaman. Ini berbeda dengan baju yang mudah dirombak saat tidak sesuai ukuran," kata Liana.

Kain tradisional
Ketika bisnisnya mulai berjalan normal, muncul tantangan lain, terutama persaingan dengan pemilik usaha sejenis. Apalagi, desain sepatunya tak punya ciri khas, tak ada bedanya dengan sepatu pesanan lain. "Ibaratnya saya punya usaha, tetapi tidak bisa berkarya sendiri," katanya.

Gencarnya kampanye batik memberi ide bagi Liana untuk menggunakan kain tradisional Indonesia. Kebetulan, dia mengoleksi batik yang hanya disimpan di lemari dalam bentuk kain.

Percobaan membuat sepatu dengan menggabungkan kulit sintetis dan batik Garutan yang berwarna cerah ternyata menarik perhatian mereka yang selama ini menjadi pelanggannya.

Batik Garutan, lalu pada perkembangannya batik Lasem, tenun Pinawetengan asal Minahasa, dan songket Palembang diaplikasikan pada sepatu dengan hak 5-12 cm, wedges, sepatu datar, hingga sepatu anak-anak. Karyawan yang semula berjumlah dua orang di bagian produksi bertambah menjadi 15 orang.

Kodrat perempuan yang selalu ingin berpenampilan cantik dan sesuai tren membuat Virry dan Nova, serta Dewi dan Donna, membuat sepatu-sepatu yang tengah dikenal di dunia selebritas dan panggung mode.

Di bawah nama V&N, Virry dan Nova membuat sepatu platform semodel sepatu Christian Louboutin dan wedges dengan tinggi 10 cm ke atas. Sementara Dewi dan Donna lebih banyak berkreasi dengan wedges dalam Prugna yang juga memproduksi sepatu tanpa tumit yang populer dikenakan Lady Gaga.

"Kami membuat sepatu dengan desain yang serupa dengan merek internasional, tetapi dengan harga lebih terjangkau," kata Virry.

Tak heran, meski bisnis ini baru dijalankan Januari 2011, sudah ada 500 pesanan. "Pernah ada pembeli dari Singapura yang memesan langsung sepuluh pasang dengan model yang berbeda," ujar Virry, yang sepatu-sepatunya juga menjadi buruan sosialita Jakarta.

Dari mulut ke mulut
Sejak awal hingga saat ini, V&N masih dipromosikan dengan cara pemasaran mulut ke mulut. "Kami bercita-cita membuka butik, tetapi untuk saat ini kami ingin memantapkan posisi dulu," kata Nova.

Selain pemasaran antarteman dan kerabat, media online juga kerap menjadi media promosi industri kecil seperti yang dilakukan Dewi dan Donna sejak 2008. Belakangan, penjualan Prugna makin marak melalui Blackberry Messenger. Januari 2012, barulah merek yang diproduksi 200-300 pasang per bulan itu dipasarkan di gerai sendiri di Bandung.

Cara lain dipilih Liana sejak La Spina dengan ciri sepatu etnik lahir di tahun 2011, yaitu dengan menjadi peserta pameran. Sebelumnya, Liana juga sempat mengikuti tren berjualan melalui media sosial online yang akhirnya membuat dia kerepotan.

"Kalau untuk online, apalagi melalui BBM, saya harus selalu siap melayani pelanggan kapan pun, termasuk saat dini hari. Telat sedikit saja merespons, mereka bisa protes. Sempat merasa seram juga waktu itu, apalagi ketika banyak komplain," tutur Liana.

Tak patah semangat dan terus belajar memperbaiki kekurangan, bisnis Liana berkembang hingga bisa mengikuti pameran di Thailand, Korea Selatan, dan Jepang.

"Saya ingin para pemakai sepatu ini membawa Indonesia dalam setiap langkah mereka," kata Liana, yang membuat slogan "Indonesia in Every Step" untuk produknya.

Dengan demikian, langkah Anda sekaligus jadi kebanggaan dan mencitrakan identitas, bukan?

(Yulia Sapthiani/Nur Hidayati)

 

Sumber: Kompas Cetak

Incoming search terms:

  • tantangan berbisnis makanan organik (1)
  • contoh kesalahan berbahasa dalam iklan dan alasannya (1)

Sepatu Dengan Gaya Unik Lebih Diminati

Posted: 24 Apr 2012 10:14 PM PDT

Saat hadir dalam acara pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, April 2011, penampilan Victoria Beckham menjadi perbincangan pemerhati mode. Dipadukan dengan gaun longgar -karena saat itu Victoria tengah hamil- dan topi berwarna hitam, istri David Beckham ini mengenakan sepatu yang terbuat dari satin hitam dengan hak setinggi 16,5 cm dan 6,35 cm di sol bagian depan.

Beberapa hari setelah Victoria mengenakan sepatu berjenis platform (sepatu dengan hak dan sol depan yang tinggi) dari Christian Louboutin ini, sepatu-sepatu serupa menjadi serbuan pencinta mode. Di semua butik sepatu Louboutin, sepatu ala Victoria habis terjual.

Victoria, yang memang penggemar sepatu Louboutin, juga pernah mengenakan sepatu asal Perancis tersebut dengan tinggi hak mencapai 20 cm.

Sepatu-sepatu tersebut tak hanya menarik perhatian karena tingginya. Tak jarang, juga karena desainnya. Lady Gaga sebagai ikon mode di panggung musik, misalnya, pernah tampil dengan sepatu yang tingginya 15 cm tanpa hak. Sepatu karya perancang Jepang, Noritaka Tatehana, ini hanya bertumpu pada paruh kaki bagian depan.

Desain yang dipakai para selebritas ini pula yang menginspirasi perancang dan pemilik bisnis sepatu di Indonesia. Di Bandung, misalnya, Dewi Arrum (24) dan Donna Turner (27) sebagai pemilik label Prugna memahami bahwa pasar tengah berselera menjajal sesuatu yang baru.

Dewi menjelaskan, model yang tampak "seram" seperti yang dipakai Lady Gaga sebenarnya cukup aman dan nyaman dipakai. "Ketika berjalan, kita memang lebih banyak bertumpu pada bagian depan kaki. Ada atau tidak ada bagian tumit, tidak terlalu masalah," ujarnya.

Meski beberapa desainnya terinspirasi dari fenomena di panggung mode, ide itu selalu diramu dengan kemampuan teknik produksi dan pertimbangan kenyamanan. Dari "ramuan" itu muncullah desain Prugna. Di mata pelanggannya, Prugna memang menawarkan sepatu yang unik.

"Makin aneh modelnya, sepertinya orang makin senang. Hanya saja, kami tetap realistis, menghitung apakah pengerjaannya memungkinkan dan tetap harus nyaman dipakai," kata Dewi.

Sebagian besar sepatu Prugna merupakan variasi bentuk wedges, yaitu sepatu yang haknya menyatu dengan bagian sol. Salah satunya adalah wedges yang dibentuk seperti kurva di bawah tumit, ada juga yang dipahat model zig-zag, atau bersusun dengan beberapa warna sekaligus.

Model wedges mereka yakini lebih "mudah" dan santai dipakai dibandingkan stiletto (sepatu dengan hak yang tipis) walaupun dibuat sama tinggi. Dengan bentuk wedges, Dewi dan Donna juga merasa bisa lebih kaya mengeksplorasi desain.

Ciri tradisional
Peluang pasar yang bagus di ranah sepatu perempuan membuat Liana Gunawan serta duet Virry Nainggolan dan Nova Tanjung di Jakarta merilis sepatu dengan merek dan ciri khas masing-masing.

Dengan merek La Spina, Liana tak hanya menjual sepatu hak tinggi dan wedges setinggi 10-12 cm yang membuat kaki perempuan terlihat jenjang, tetapi juga menyajikan keindahan Indonesia. La Spina menggunakan batik Garutan, songket, atau tenun Pinawetengan, beberapa dari sekian banyak kain tradisional Indonesia.

"Saya ingin mempertahankan ciri tradisional, tetapi dalam kesan yang ringan," kata Liana, yang kemudian membuat variasi sepatu dengan hak lebih rendah, termasuk sepatu-sepatu datar.

Virry dan Nova, yang merilis label V&N sejak Januari 2011, meyakini, kebiasaan perempuan memiliki lebih banyak sepatu dibandingkan pria menjadi peluang bisnis.

Mengandalkan jenis sepatu bersol tebal, yaitu platform dan wedges, V&N memang memiliki desain yang serupa dengan sepatu-sepatu bermerek internasional. Dengan model ini, variasi motif dan warna pada umumnya ada di bagian atas sepatu. Untuk jenis sepatu pump (sepatu tertutup), misalnya, motif kulit macan tutul atau kulit ular menjadi andalan.

Sentuhan unik juga terlihat pada sepatu sling back (sepatu tertutup di bagian depan dan terbuka di belakang dengan tali pengikat). Virry menggunakan gambar dan foto dari majalah yang dia adopsi menjadi permukaan bagian atas sepatu.

Berangkat dari kegemaran mengoleksi dan memakai sepatu, khususnya sepatu tinggi, Virry dan Nova menerima pesanan khusus untuk ukuran-ukuran tinggi. Kedua perempuan ini bahkan menyarankan pembeli memesan sepatu dengan tinggi 10 cm ke atas. "Karena sepatu tinggi itu seksi, membuat kaki jenjang yang memunculkan kepercayaan diri," ujar Nova.

Sepatu-sepatu dengan hak tinggi dan sol tebal sebenarnya bukanlah model baru di dunia mode. Seperti tren mode yang selalu berputar, jenis sepatu seperti platform pernah populer di tahun 1970-an. Tak hanya oleh remaja putri dan perempuan dewasa, sepatu platform juga dikenakan oleh remaja pria, terutama untuk sepatu dengan model hak datar.

Berdasarkan sejarahnya, sepatu-sepatu tinggi yang bernama chopines telah dipakai perempuan di Venice, Italia. Adapun kaum pria di Eropa mengenakan sepatu hak tinggi pada abad ke-17 sebagai penanda kekuasaan.

(Yulia Sapthiani/Nur Hidayati)

Sumber: Kompas Cetak

Bercumbu Di Bawah Air Terjun Bikin Suasana Jadi Sensasional

Posted: 24 Apr 2012 10:10 PM PDT

Bercumbu di bawah guyuran air dari shower, pancuran, atau bahkan air terjun, akan membawa Anda berdua ke suasana yang sensasional. Pijatan lembut dari terpaan air semakin melancarkan peredaran darah, sehingga meningkatkan gairah. Selain itu, air yang mengalir amat membantu melarutkan kotoran tubuh.

Menurut Joe Beam, konsultan seks dari Amerika Serikat, bercinta di kamar mandi di bawah guyuran air dari shower ternyata punya manfaat kesehatan. Ini dia di antaranya:

1. Meredakan stres. Kegiatan bercinta yang menyenangkan dan lain dari biasanya sangat ampuh untuk mengurangi beban pikiran. Ini artinya tekanan darah pun ikut turun. Anda juga bebas stres dan bebas darah tinggi.

2. Menghilangkan sakit kepala. Selama kegiatan seks berlangsung, tubuh melepas hormon oksitosin. Ketika hormon oksitosin aktif, endorfin meningkat. Endorfin adalah hormon anti-nyeri alami yang salah satu fungsinya adalah mengurangi sakit kepala.

3. Melancarkan peredaran darah. Semburan air di atas kepala, jatuh ke pundak, dan meluncur turun ke perut hingga kaki. Semua ini ibarat pijatan ke semua otot tubuh. Selain membuat rileks, aktivitas ini juga melancarkan peredaran darah.

4. Membersihkan. Yang dimaksud di sini, selain air berfungsi membersihkan, kegiatan seksual itu sendiri membantu memompa oksigen segar ke dalam tubuh. Darah menjadi lebih bersih, tubuh pun lebih bugar.

5. Jadi awet muda. Sekali pun orgasme kerap disebut sebagai “little death” atau kematian kecil, namun sebenarnya orgasme bermanfaat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Manfaat semakin terasa ketika seks dilakukan di bawah siraman air dingin yang menyehatkan dan menyegarkan kulit Anda.

(Majalah Chic/Lily Turagan)

White Lotus Jenny Poespita

Posted: 24 Apr 2012 11:21 AM PDT

 

Saya hobi makan. Namun, saya pengin sehat. Saya tidak mau mengorbankan kesukaan saya makan enak," kata Jenny Poespita (32). Ia lalu membuka usaha katering makanan yang katanya membuatnya sehat.

Waktu kecil, Jenny gemar memanjat genteng rumah. Bekas luka tusukan pensil di lengan menjadi penanda sejarah bandel masa kecil. Kini, si tomboi itu telah berubah menjadi sosok gadis cantik dengan tatapan teduh.

Ketika kembali ke Tanah Air enam tahun lalu, kesan tomboi masih melekat erat pada Jenny. Kala itu, ia gemar mengenakan kemeja kotak-kotak lengan panjang yang kedodoran. Jenny diminta pulang ke Surabaya setelah mendapat ijazah dengan predikat cum laude dari Boston College, Chestnut Hill, Massachusetts, Amerika Serikat.

"Kecantikan perempuan berasal dari dalam, tetapi bukan berarti tidak jaga penampilan. Saya memutuskan mulai dandan," katanya. "Salah satu pemberian paling berharga buat perempuan karena kita bisa dandan. Itu penghargaan buat diri sendiri," ujar Jenny menambahkan.

Jenny menuruti permintaan orangtuanya untuk pulang. Ia lalu meninggalkan pekerjaannya sebagai internal auditor di Northland Investment Corporation, Boston, Massachusetts, yang sudah dilakoni selama tiga tahun. Mimpinya untuk membangun karier di negeri orang pun pupus.

Namun, impian lain segera bersemi. Dari nol, Jenny mulai merintis bisnis katering kesehatan White Lotus sejak 2007. Katering dengan harga paketan Rp 3 juta-Rp 8 juta per orang per bulan itu sudah menjangkau ratusan konsumen di Jakarta dan Surabaya.

Kelinci percobaan
Jenny pun bersedia menjadi "kelinci percobaan". Dalam sebulan pertama mengonsumsi makanan katering miliknya, lingkar pinggangnya mengecil hingga 10 cm. Berat tubuhnya yang dulu terlalu kurus pun mulai naik. Dengan tinggi 163 cm dan berat 48 kilogram, Jenny mendapatkan tubuh ideal.

Bertemu di keramaian Ranch Market, Pondok Indah, Rabu (14/3/2012), tak tersisa lagi jejak gadis tomboi dalam diri Jenny. Ia tampil segar dengan terusan rok pendek dan riasan tipis. Matanya selalu lekat memandang lawan bicara.

Kalimat yang meluncur dari bibir tipis Jenny sulit dipenggal, terutama ketika ia berbicara tentang bisnis kateringnya. Jenny yang menggemari warna putih jatuh cinta pada bunga lotus (teratai) yang melambangkan sifat rendah hati.

Lotus bisa tumbuh di mana pun, tak perlu dirawat, dan bisa memberi arti bagi lingkungannya. "Di mana pun kita berada harus jadi berkat buat orang lain. Ada kita atau tidak harus ada bedanya. Saya pengin memberi satu nuansa pembeda," kata Jenny.

Wawasan Jenny tentang makanan sehat dibuka ketika ia jadi duta budaya Rotary Club dan tinggal selama enam minggu di Inggris pada Oktober 2007. Jenny tertarik karena manula di atas usia 80 tahun di Inggris masih bisa menyetir mobil sendiri dan tetap bisa menyantap makanan enak.

Begadang
Ketika bisnisnya dimulai, Jenny terjun langsung ke dapur. Ia begadang hingga kantong matanya menghitam. Seiring dengan makin besarnya perusahaan, Jenny tetap ke dapur untuk mencicipi resep makanan baru dan memberi masukan agar penampilan makanan tetap menarik.

Jenny berusaha terlibat dalam semua diskusi untuk memastikan semua pekerjaan sempurna. Bagi Jenny, perencanaan usaha dan pengorganisasian tim merupakan kegiatan yang menyenangkan. "Jadi tidak merasa kerja meski seluruh waktu saya tersita untuk bisnis ini," ujar Jenny yang masih lajang ini.

Ketika menjalankan hobi jalan-jalan ke beberapa negara, Jenny tetap menyempatkan belanja informasi tentang makanan sehat. Saat ini, ia sedang getol-getolnya bepergian keliling Indonesia. Di Solo, Yogyakarta, dan Semarang, Jenny jalan-jalan sambil merintis kerja sama dengan petani lokal.

Selain pelanggan perseorangan, bisnis kateringnya juga mulai merambah ke beberapa rumah sakit dan menjadi penyuplai makanan pesta.

Meski hingga kini masih dituntut bekerja hingga larut malam, Jenny tetap meluangkan waktu untuk menyantuni sebuah panti asuhan dengan 13 anak di Surabaya. "Bagi saya, hidup tidak selalu mulus. Ada naik turunnya. Bagaimana melewati masa itu. Bagaimana tetap menjadi orang baik saat susah," ujar Jenny.

Menu kasih Jenny
Bagi Jenny, keuntungan tidak menjadi tujuan utama dari pendirian White Lotus. Rasa welas asihnya muncul tiap kali melihat orang sakit yang harus berpantang banyak makanan. Karena bekerja dengan hati, ikatan emosi dengan pelanggan perlahan terbangun.

"Kita kerja bukan mau jualan, melainkan membantu orang. Tantangan terbesar adalah memberantas pikiran bahwa makanan sehat itu tidak enak. Konsep sebuah makanan, jika makanan tidak enak, tidak boleh keluar dari dapur," katanya.

Bisnis kateringnya dikontrol oleh tim yang terdiri atas dokter gizi, ahli kuliner berstandar hotel, dan ahli teknologi pangan. Jenny pun membekali diri dengan ilmu gizi dari kursus singkat di Inggris. "Yang penting, kandungan makanan dan cara memasaknya," tutur Jenny.

Bagi pelanggan yang menderita diabetes, misalnya, mereka tetap dimanjakan dengan kue-kue manis. Gula tebu diganti gula silitol. Kue-kue dibuat dengan susu kurma dan madu murni. Namun, pemberian makanan manis ini tidak setiap hari.

Pelanggan yang mengidap penyakit tertentu harus menyerahkan hasil cek darah, sejarah operasi, dan daftar konsumsi obat. Hal ini akan dikonsultasikan dengan dokter pribadi agar program diet bisa sejalan dengan program pengobatan penyakit.

Tiap satu minggu, berat badan konsumen akan diukur. Dari hasil pengecekan darah, kemudian akan terlihat apakah menu diet yang diberikan berdampak terhadap kondisi pelanggan.

(Mawar Kusuma)

Sumber: Kompas Cetak